
Penyerang muda Real Madrid, Goncalo Garcia (Foto: Firstpost)
Jakarta, Jurnas.com - La Fabrica, akademi Real Madrid, kembali memunculkan bakat muda. Gonzalo Garcia. Nama pemain 21 tahun ini mencuat lewat performa di Piala Dunia Antarklub 2025 dan turut mencetak gol dan assist penting, membantu El Real lolos ke fase gugur.
Di sisi lain, sorotan tetap tertuju pada Endrick, pemain remaja asal Brasil yang digaet dengan nilai fantastis. Namun, dengan penampilan impresif Gonzalo di pramusim ini, akankah dia menjadi ancaman nyata bagi tempat Endrick di lini depan Madrid?
Performa Gonzalo sejauh ini terbilang gacor. Dalam tujuh penampilannya bersama tim utama musim 2024-25, dia sukses mencetak tiga gol dan dua assist. Salah satu momen kuncinya terjadi saat melawan RB Salzburg pada Jumat (27/6), ketika menutup kemenangan Madrid 3-0 di laga pamungkas grup Piala Dunia Antarklub.
Yang menarik, Gonzalo bukan pemain yang datang dengan ekspektasi tinggi seperti Endrick. Dia tumbuh bersama akademi Madrid, sempat meninggalkan klub untuk menimba pengalaman di Mallorca, lalu kembali dan berkembang di tim Castilla.
Dalam dua musim terakhir, dia mencetak 30 gol dalam 70 penampilan bersama tim cadangan, mencuri perhatian staf pelatih senior dan akhirnya mendapat promosi bertahap.
Sebaliknya, Endrick datang dengan gemerlap media. Dia diboyong dari Palmeiras dengan banderol menyentuh €60 juta, bahkan sebelum usianya menginjak 18 tahun.
Meski memiliki bakat besar dan menunjukkan tajinya di Copa del Rey dengan lima gol, ia masih kesulitan menunjukkan performa konsisten di ajang yang lebih besar seperti La Liga atau Liga Champions. Total golnya memang mencapai tujuh musim ini, namun sebagian besar lahir dari ajang domestik yang relatif ringan.
Secara gaya bermain, Gonzalo dan Endrick menawarkan kekuatan yang berbeda. Gonzalo lebih unggul secara fisik, memiliki kemampuan menahan bola dan bermain dengan dua kaki, serta sering menjadi targetman yang efektif di kotak penalti.
Sementara itu, Endrick mengandalkan kecepatan, dribel pendek, dan finishing instingtif. Namun, dalam sistem Xabi Alonso yang kini lebih mengutamakan transisi cepat dan pressing tinggi, Gonzalo terlihat lebih cocok dalam beberapa skenario permainan.
Perbandingan statistik menunjukkan bahwa Gonzalo memiliki kontribusi langsung per gol/assist setiap 130–150 menit musim ini di tim utama. Endrick, meskipun punya rasio gol yang cukup baik di Copa del Rey, belum tampil dominan di level kompetitif seperti liga domestik. Dia juga kerap kesulitan menembus starting XI utama saat semua pemain depan Madrid tersedia.
Tentu masih terlalu dini untuk menyimpulkan siapa yang akan menguasai lini depan Madrid dalam jangka panjang. Usia keduanya masih muda, dan persaingan ini bisa menjadi pemacu performa.
Namun, yang tak bisa dipungkiri ialah Gonzalo García kini telah menunjukkan dirinya sebagai alternatif yang sangat layak bukan hanya sebagai pelapis, tapi juga calon penghuni tetap di barisan depan Los Blancos.
Bagi Endrick, situasi ini bisa menjadi alarm. Dia perlu menunjukkan bahwa status bintang muda asal Brasil bukan sekadar label. Sementara bagi Gonzalo, tantangan berikutnya adalah menjaga konsistensi, karena satu musim gemilang belum tentu cukup untuk merebut hati pelatih di klub sekelas Real Madrid.
KEYWORD :Gonzalo Garcia Real Madrid Endrick