Jum'at, 27/06/2025 19:41 WIB

Penggunaan Track Pole saat Mendaki, Apa Fungsinya?

Bagi sebagian pendaki, trekking pole atau tongkat pendakian masih dianggap sebagai pelengkap yang tidak wajib.

Trekking pole untuk mendaki gunung (Foto: Unsplash/Sebastian Sulinski)

Jakarta, Jurnas.com - Bagi sebagian pendaki, trekking pole atau tongkat pendakian masih dianggap sebagai pelengkap yang tidak wajib. Namun bagi yang sudah terbiasa mendaki dengan jarak jauh atau di medan ekstrem, alat ini justru menjadi perlengkapan penting yang meningkatkan efisiensi dan keselamatan selama perjalanan.

Trekking pole berfungsi utama sebagai alat bantu keseimbangan. Saat melintasi jalur berbatu, turunan curam, atau tanah licin, dua tongkat ini bekerja seperti sepasang kaki tambahan, yang membantu tubuh tetap stabil dan mengurangi risiko tergelincir. Banyak pendaki profesional bahkan menggunakannya hampir di setiap jalur.

Selain itu, trekking pole terbukti dapat mengurangi tekanan pada lutut dan sendi kaki, terutama saat menurun. Menurut sebuah studi, penggunaan pole dapat mengurangi tekanan sendi hingga 25 persen. Ini sangat bermanfaat untuk pendaki yang membawa beban berat atau memiliki riwayat cedera.

Fungsi lainnya adalah membantu pendaki menjaga ritme langkah. Dengan pola gerak yang stabil—kanan kiri antara kaki dan tangan—pendaki bisa menjaga kecepatan tanpa kelelahan berlebih. Ini juga membantu dalam pendakian panjang yang memakan waktu berjam-jam.

Trekking pole juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan lain. Beberapa orang menggunakannya untuk mengusir binatang kecil, mengukur kedalaman air, atau bahkan sebagai tiang tenda darurat. Dalam kondisi tertentu, pole bisa dipakai untuk menopang tubuh saat pertolongan pertama atau insiden kelelahan.

Jenis trekking pole sendiri bermacam-macam, dari bahan aluminium ringan hingga karbon fiber. Ada yang bisa dilipat, disesuaikan panjangnya, dan bahkan dilengkapi shock absorber untuk kenyamanan lebih. Pilihan ini menyesuaikan dengan kebutuhan, medan, dan preferensi masing-masing pendaki.

Namun, pemakaian trekking pole juga memerlukan teknik. Posisi tangan, sudut siku, hingga cara menancapkannya ke tanah harus dipelajari agar tidak justru mengganggu gerak. Saat menanjak, panjang pole bisa disesuaikan lebih pendek; saat menurun, disesuaikan lebih panjang.

Tak hanya fungsional, penggunaan pole juga menunjukkan kedewasaan pendaki dalam mengelola energinya. Bukan soal tampil keren, tapi tentang kenyamanan jangka panjang. Karena di medan gunung, strategi jauh lebih penting daripada sekadar gaya.

Jadi, bagi kamu yang belum mencoba menggunakan trekking pole, mungkin sudah saatnya menambahkan alat ini ke dalam daftar peralatan pendakianmu. Kecil bentuknya, tapi besar manfaatnya.

KEYWORD :

Trekking Pole Pendakian Gunung Tips Mendaki




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :