
Gunung Gede Pangrango (Foto: Gedepangrango.org)
Jakarta, Jurnas.com - Aksi tim SAR saat mengevakuasi jasad pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani membuat heboh warganet. Meski menuai pro dan kontra terkait terlambatnya upaya penyelamatan, namun perjuangan tim SAR mengangkat jasad Juliana mendapatkan banyak apresiasi.
Dalam setiap operasi penyelamatan, waktu adalah segalanya. Bagi tim SAR, satu kesalahan kecil bisa berakibat besar. Sayangnya, banyak pendaki yang masih meremehkan hal-hal yang dianggap sepele namun berisiko memicu operasi evakuasi.
Berikut ini enam hal sepele, namun jika diabaikan bisa membuat tim SAR kerepotan:
1. Alat Komunikasi
Banyak kasus pendaki hilang atau terlambat kembali hanya karena alat komunikasi mereka mati di tengah jalur. Padahal, memastikan baterai ponsel atau radio dua arah tetap penuh adalah prosedur dasar sebelum naik gunung.
2. Pakaian Cadangan
Meski tampak sederhana, tidak membawa pakaian ganti saat cuaca memburuk bisa menyebabkan hipotermia. Dalam suhu dingin, tubuh manusia bisa kehilangan panas dengan cepat jika baju basah tak segera diganti.
3. Air Minum
Air minum juga menjadi penyebab klasik. Banyak pendaki mengandalkan sumber air di jalur pendakian, padahal tidak semua gunung memiliki sumber yang layak dikonsumsi. Dehidrasi bisa membuat seseorang lemas, linglung, bahkan pingsan.
4. Alat Navigasi
Peta, kompas, atau GPS sering dianggap tidak penting. Padahal, ketika tersesat atau terpisah dari rombongan, alat ini bisa menjadi penyelamat utama. Tidak membawa pisau lipat atau perlengkapan darurat lain juga menambah risiko saat terjadi insiden teknis di jalur.
5. Pita Penanda dan Senter Cadangan
Banyak pendaki mengabaikan pita penanda atau senter cadangan. Tanpa itu, mereka kesulitan menandai jalur atau memberi sinyal kepada tim penyelamat saat malam hari.
6. Keluar Jalur
Mencapai puncak melalui jalur yang telah sediakan merupakan hal yang seharusnya dilakukan. Namun, kadangkala pendaki nakal nekat keluar jalur untuk melalui jalur yang dilarang. Aksi ini rentan membuat pendaki tersesat atau terjatuh ke jurang.
Hal-hal di atas merupakan penyebab umum dari meningkatnya panggilan darurat dari jalur pendakian. Padahal, jika dilakukan persiapan matang, potensi kecelakaan bisa ditekan seminimal mungkin.
Tim SAR bukan sekadar penyelamat, mereka adalah garda terakhir. Tapi seharusnya, keselamatan tetap dimulai dari kesiapan diri sendiri. Sebelum naik gunung, pastikan hal kecil tidak luput dari perhatian.
KEYWORD :Tips Pendakian Tim SAR Gunung Rinjani Pendaki Tersesat