
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu`ti (Foto: Youtube Biro Setpres)
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti menekankan pentingnya peran guru bimbingan konseling (BK) di satuan pendidikan dalam proses pembelajaran.
Tidak hanya membentuk peserta didik agar memiliki karakter tangguh (agile), guru BK menurut Menteri Mu`ti juga bertugas untuk membimbing dan memandu anak menemukan potensi terbaiknya.
Karena itu, guru BK wajib memiliki berbagai macam `jurus` pendekatan agar peserta didik tidak merasakan ada jarak dengan gurunya, alih-alih hanya menjadi pendengar dan memberikan justifikasi atas masalah yang mereka alami.
"Guru ada kalanya dia menjadi guru, mentor, bahkan teman. Guru-guru ini harus punya sekian banyak jurus itu untuk membuat anak-anak itu menjadi anak. Mereka jadi mereka, tapi kita yang memandu dan mengantarkan mereka," kata Menteri Mu`ti dalam kegiatan Bimtek Fasilitator Nasional Program Pengembangan Kompetensi Bimbingan dan Konseling bagi Guru, di Jakarta, pada Selasa (24/6) kemarin.
"Bagaimana guru-guru BK bisa membuat anak nyaman belajar. Merasa sekolah itu menjadi rumah kedua. Sehingga dengan pendekatan deep learning, pentingnya pembelajaran berkesan yang memberikan banyak sekali pengalaman," dia menambahkan.
Pentingnya guru BK mengadopsi banyak pendekatan, menurut Menteri Mu`ti tak lepas dari munculnya stereotip generasi Z dan generasi alfa yang kerap kali menghadapi masalah kesehatan mental.
Dengan pendekatan dan paradigma yang baru, guru BK diharapkan fokus pada pembentukan karakter untuk membangun generasi yang tangguh.
Adapun dua pendekatan utama yang bisa menjadi acuan. Pertama, pendekatan knowing, yakni membangun wawasan, pengetahuan, serta berbagai macam hal yang berkaitan dengan kesadaran yang bersifat intelektual. Kedua, pendekatan doing, yaitu mengerjakan sesuatu sebagai bagian dari proses manusia memiliki karakter.
"Artinya bukan berarti harus terus dimanjakan. Ada saatnya kita memacu dia, ada saatnya memberikan dia hal-hal yang dia harus berubah. Pilihannya adalah doing dan knowing itu," ujar Menteri Mu`ti.
Sementara itu, Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (GTKPG) Kemdikdasmen, Nunuk Suryani, mengatakan bahwa bimtek regional 1 DKI Jakarta ini diikuti oleh total 322 peserta yang berasal dari 10 provinsi.
Ke-10 provinsi tersebut di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan DKI Jakarta.
Dirjen Nunuk berharap bimtek-bimtek yang akan dilaksanakan selanjutnya, serta pengimbasan dari para peserta bimtek, dapat meningkatkan kapasitas jutaan guru BK di seluruh Indonesia, dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
"Setelah ini, para peserta akan terjun ke provinsi masing-masing dan didampingi UPT-UPT kami, juga satuan pendidikan melalui program kami yang baru Hari Guru Belajar," kata Nunuk.
KEYWORD :Guru BK Bimbingan Konseling Mendikdasmen Abdul Mu`ti