Rabu, 25/06/2025 17:41 WIB

Bukan Iran, Ini Negara Pertama yang Membuat Bom Nuklir

Ini negara dan sejarahnya yang membuat bom nuklir pertama kalinya

Ilustrasi - uji coba atau tes nuklir (Foto VOA Indonesia)

Jakarta, Jurnas.com - Di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat yang kini melibatkan ancaman serangan nuklir dan balasan misil lintas wilayah, perhatian dunia kembali tertuju pada sejarah awal keberadaan senjata pemusnah massal tersebut.

Konflik modern ini tak bisa dilepaskan dari sejarah panjang pengembangan nuklir sejak era Perang Dunia II.

Amerika Serikat adalah negara pertama yang secara resmi mengembangkan dan menggunakan senjata nuklir. Melalui sebuah proyek rahasia bernama Manhattan Project yang dimulai pada 1942, AS bekerja sama dengan ilmuwan dari Inggris dan Kanada untuk merancang bom atom pertama.

Hasil dari proyek ini memuncak pada 16 Juli 1945, ketika uji coba nuklir pertama di dunia—yang diberi nama kode Trinity—diledakkan di gurun New Mexico.

Beberapa minggu kemudian, tepatnya pada 6 dan 9 Agustus 1945, AS menjatuhkan dua bom atom ke kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Peristiwa ini bukan hanya menewaskan ratusan ribu orang, tetapi juga menandai dimulainya era senjata nuklir sebagai alat geopolitik. Jepang menyerah tak lama setelah itu, mengakhiri Perang Dunia II.

Dikutip dari beberapa sumber, Setelah AS, beberapa negara lain menyusul dalam pengembangan senjata nuklir:

1. Uni Soviet (kini Rusia) menguji bom atom pertamanya pada 29 Agustus 1949.

2. Inggris menyusul pada 3 Oktober 1952.

3. Perancis melakukan uji coba nuklir pertamanya pada 1960.

4. China mengembangkan bom atom dan mengujinya pada 1964.

Negara-negara lain seperti India (1974), Pakistan (1998), dan Korea Utara (2006) kemudian ikut masuk ke dalam klub negara nuklir. Sementara itu, Israel diyakini telah memiliki senjata nuklir sejak akhir 1960-an, meskipun tidak pernah menyatakannya secara terbuka.

Senjata nuklir menjadi simbol kekuatan dan alat diplomasi yang sangat berbahaya. Karena itu, sejumlah perjanjian internasional seperti Treaty on the Non-Proliferation of Nuclear Weapons (NPT) tahun 1968 diberlakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

Namun, situasi seperti yang kini terjadi antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat menunjukkan bahwa senjata nuklir tetap menjadi alat strategis yang mengintai perdamaian global.

KEYWORD :

Amerika Serikat Nuklir Israel Iran Konflik Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :