
Panen raya kopi di perkebunan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur yang dikelola oleh PTPN. Foto: ptpn/jurnas
BONDOWOSO, Jurnas.com - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), menyampaikan bahwa PTPN dan Perhutani aktif melakukan pendampingan kepada petani kopi di wilayah Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, melalui berbagai program, seperti Project Management Office (PMO) Kopi dan Kakao Nusantara.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna saat panen raya di perkebunan kopi Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Selasa (14/6/2025).
“Pendampingan petani dilakukan secara komprehensif, bekerjasama dengan berbagai stakeholders terutama BUMN yang beririsan dengan bisnis perkebunan, seperti Pupuk Indonesia untuk penyediaan akses pupuk non-subsidi dan Himbara untuk akses pembiayaan,” jelas Denaldy.
“Kami juga memiliki Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember yang menjadi research center yang mendukung pendampingan kepada petani kopi di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, PTPN juga mengelola kebun kopi di Kawasan Pegunungan Ijen yang dikenal sebagai Java Coffee Estate (JCE). Operasional JCE dukungan berbagai program strategis, seperti replanting, sertifikasi keberlanjutan, penerapan konsep traceability, serta adaptasi terhadap regulasi global.
Disampaikan oleh Jatmiko Krisna Santosa, Direktur Utama PTPN IV yang merupakan Sub Holding PTPN III (Persero), sejak PTPN IV mengelola kerja sama operasi pengelolaan JCE bersama PTPN I tahun 2022 lalu, progress kinerja produksi dan pemasaran kopi jawa menunjukkan hasil menggembirakan.
Tahun 2024 lalu, JCE mampu menghasilkan kopi arabika greenbeans hingga 825 ton yang sebagian besar diekspor ke mancanegara seperti Jerman, Belgia, Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, dan Norwegia.
“Melihat tren positif sepanjang 2024, kami yakin ekspor specialty coffee arabika dari JCE yang dikenal sebagai Java Coffee akan terus tumbuh. Dan juga yang terpenting, JCE dapat menjadi role model bagi budidaya kopi petani yang ada di dalam ekosistem PMO,” ungkap Jatmiko.
Hal senada diutarakan Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, yang menyampaikan bahwa, “PTPN I yang merupakan Subholding PTPN Group siap membangun ekosistem kopi berkelanjutan yang berpihak kepada kesejahteraan petani.”
Dari total luas 15.600 hektare kebun, area panen yang disaksikan Wapres mencakup 10 hektare, dengan hasil panen rata-rata 3 kg per pohon. Mayoritas petani yang hadir adalah buruh harian yang menerima upah Rp2.000 per kilogram kopi yang dipetik, dengan rata-rata kapasitas panen 60–100 kilogram per hari.
Panen raya kopi ini dihadiri oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Heru Tri Widarto, Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma`ruf, Managing Director 2 Danantara Setyanto Hantoro, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid, Plt. Dirut Perhutani Natalas Anis Harjanto, dan Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi.
KEYWORD :Panen raya Petani kopi Kopi Ijen PTPN