Minggu, 22/06/2025 23:04 WIB

Selada Pengantin, Kuliner Pernikahan Khas Betawi yang Mirip Gado-Gado

Di antara ragam kuliner khas Betawi yang terus bertahan di tengah modernisasi, selada pengantin menjadi hidangan yang unik dan penuh cerita

Ilustrasi Selada Pengantin, Kuliner Pernikahan Khas Betawi yang Mirip Gado-Gado (Foto: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia)

Jakarta, Jurnas.com - Di antara ragam kuliner khas Betawi yang terus bertahan di tengah modernisasi, selada pengantin menjadi hidangan yang unik dan penuh cerita. Sekilas tampilannya menyerupai gado-gado, namun dengan karakter rasa dan latar belakang budaya yang sangat berbeda.

Selada pengantin dikenal sebagai makanan penyegar yang biasa disajikan dalam acara pernikahan adat Betawi. Karena itulah namanya lekat dengan momen sakral, sebagai simbol doa untuk kehidupan rumah tangga yang harmonis dan penuh berkah, demikian dikutip Senibudayabetawi.

Perpaduan bahan-bahannya sederhana namun menggugah selera. Kentang rebus, telur, mentimun, tahu goreng, kol, dan daun selada menjadi elemen utama yang ditata segar di atas piring saji.

Meski mirip gado-gado, selada pengantin terasa lebih ringan dan segar berkat tambahan cuka dalam saus kacangnya. Rasa manis, gurih, dan asam bersatu dalam satu sajian yang tidak hanya mengenyangkan, tapi juga menyegarkan.

Keistimewaan rasa ini menjadikannya pilihan menarik untuk sarapan, terutama bagi mereka yang mulai jenuh dengan nasi uduk atau ketupat sayur. Selain itu, sajian ini juga cocok bagi yang menjalani pola makan rendah karbohidrat namun tetap ingin menikmati kuliner tradisional.

Kandungan gizinya pun seimbang, karena Anda tetap mendapatkan karbohidrat dari kentang, protein dari telur dan tahu, serta serat dari sayuran segar. Tak hanya sebagai menu utama, selada pengantin juga bisa dijadikan lauk pendamping makan siang yang ringan.

Namun daya tarik selada pengantin bukan hanya dari rasa atau kandungannya. Di balik kesegarannya, tersimpan filosofi dalam adat Betawi yang menjadikannya lebih dari sekadar makanan.

Pada masa lampau, hidangan ini menjadi simbol penting dalam pesta pernikahan Betawi. Penyajiannya mencerminkan harapan agar pengantin baru mendapat limpahan rezeki, kehidupan yang seimbang, dan hubungan yang harmonis.

Sebagai bagian dari warisan budaya kuliner Jakarta, selada pengantin pantas mendapat tempat di tengah tren makanan sehat dan alami. Rasanya yang tidak berat menjadikannya relevan dengan gaya hidup urban masa kini, tanpa kehilangan jejak tradisi.

Kini, tak perlu menunggu undangan pernikahan adat untuk mencicipi selada pengantin. Anda bisa membuatnya sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan dan cara penyajian yang praktis.

Yang perlu disiapkan hanyalah kentang rebus, telur ayam, mentimun, kol, selada segar, tahu goreng, dan emping sebagai pelengkap. Untuk bumbunya, kacang tanah yang dihaluskan bersama cabai merah, ebi, cuka, gula, dan garam akan menjadi saus khas yang membedakan.

Setelah seluruh bahan siap, cukup tata di piring dan siram dengan saus kacang yang telah diencerkan dengan air panas. Taburan emping di atasnya memberi tambahan tekstur renyah yang menyempurnakan rasa.

Dengan menyantap sepiring selada pengantin, Anda bukan hanya menikmati hidangan lezat nan sehat. Anda juga ikut menjaga dan mengenalkan kembali kekayaan rasa dan makna dari budaya Betawi yang patut dibanggakan. (*)

KEYWORD :

Kuliner Betawi Selada Pengantin Makanan Tradisional Gado-gado Pernikahan Jakarta




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :