
Ilustrasi tes nuklir (Foto VOA Indonesia)
Jakarta, Jurnas.com - Ketegangan geopolitik global kembali memuncak. Dunia kini menatap dengan cemas pada eskalasi terbaru di Timur Tengah, yang memicu kekhawatiran nyata akan pecahnya Perang Dunia III atau PD3.
Serangan militer besar-besaran Israel terhadap fasilitas penting di Iran, termasuk instalasi nuklir, telah memicu respons keras dari Teheran. Rudal-rudal telah diluncurkan. Ancaman dari Ayatollah Ali Khamenei kepada Amerika Serikat pun menggema: “Iran tidak akan menerima perdamaian yang dipaksakan oleh kekerasan.”
Konflik yang kian meruncing ini mendorong banyak pihak untuk bertanya: jika Perang Dunia Ketiga terjadi, ke mana harus menyelamatkan diri? Negara mana yang paling aman dari dampak nuklir?
10+ Negara Teraman dari Radiasi Nuklir dan Konflik Global:
Media India Economic Times dikutip CNBC merangkum sejumlah negara yang dianggap aman jika skenario perang nuklir global terjadi. Penilaian ini berdasarkan isolasi geografis, stabilitas politik, kemampuan swasembada, serta netralitas diplomatik. Berikut daftarnya:
1. Islandia
Dengan posisi geografis di utara Atlantik dan tanpa tentara nasional, Islandia dikenal sebagai negara paling damai di dunia. Tak pernah terlibat dalam perang, dan jauh dari kepentingan strategis militer global, Islandia adalah pilihan logis bagi mereka yang menghindari konflik besar.
2. Selandia Baru
Negara kepulauan di Pasifik Selatan ini konsisten masuk peringkat teratas dalam Global Peace Index. Dengan kebijakan luar negeri yang netral dan lokasi yang sangat terpencil, Selandia Baru menawarkan perlindungan alami terhadap ancaman eksternal dan radiasi nuklir.
3. Swiss
Dikenal sebagai simbol kenetralan global sejak abad ke-19, Swiss memiliki pertahanan sipil yang sangat matang. Jaringan bunker bawah tanah yang luas dan medan pegunungan membuatnya siap menghadapi skenario terburuk, termasuk serangan nuklir.
4. Argentina
Negara ini diyakini mampu bertahan dari kelaparan global pasca-perang nuklir berkat iklim yang mendukung pertanian dan luasnya lahan subur. Argentina juga relatif terisolasi dari konflik geopolitik besar.
5. Chili
Dengan garis pantai sepanjang 4.000 mil, pegunungan Andes yang melindungi dari timur, dan infrastruktur maju, Chili menonjol sebagai tempat perlindungan strategis yang minim risiko keterlibatan langsung dalam perang global.
6. Greenland
Pulau terbesar di dunia ini terletak di Arktik dan jarang masuk radar strategis negara besar. Populasi kecil, kenetralan, serta letaknya yang sangat terpencil menjadikannya tempat yang relatif aman dari ancaman militer atau radiasi nuklir.
7. Fiji
Negara kepulauan ini jauh dari episentrum konflik global. Peringkat tinggi dalam Indeks Perdamaian Global serta doktrin militernya yang defensif memperkuat daya tarik Fiji sebagai tempat aman dalam situasi darurat global.
8. Tuvalu
Pulau kecil ini jarang menjadi bagian dari agenda geopolitik besar. Infrastruktur dan sumber daya yang terbatas justru membuatnya kurang menarik sebagai target agresi militer.
9. Afrika Selatan
Selain memiliki infrastruktur dan teknologi yang cukup modern, Afrika Selatan memiliki kemampuan pertanian dan air tawar yang melimpah, menjadikannya relatif tahan terhadap krisis global.
10. Indonesia
Apakah Indonesia aman jika PD 3 pecah? Jawabannya bisa ya, dengan beberapa catatan.
Indonesia mengusung politik luar negeri bebas aktif sejak era Presiden Sukarno. Hingga kini, negara ini menjaga sikap tidak berpihak dalam konflik global dan aktif mendorong perdamaian dunia.
Faktor lainnya:
-
Letak geografis: Di luar jalur konflik langsung antara kekuatan besar dunia.
-
Kepulauan luas: Memiliki ribuan pulau terpencil yang dapat menjadi lokasi evakuasi strategis.
-
Kekayaan alam dan ketahanan pangan: Cadangan sumber daya dan keragaman ekosistem memberi peluang bertahan dalam jangka panjang.
-
Tidak menjadi target utama: Indonesia bukan bagian dari blok militer besar seperti NATO atau CSTO.
Namun, kelemahan dalam infrastruktur darurat nuklir dan minimnya bunker perlindungan sipil membuat Indonesia belum sepenuhnya siap menghadapi bencana radiasi jika konflik menyebar luas.
Dengan demikian, Perang Dunia III, meskipun belum terjadi, bukan sekadar imajinasi distopia. Ketegangan Iran-Israel saat ini bisa menjadi pemicu dominonya. Dalam konteks ini, memahami negara-negara yang paling mungkin selamat dari dampak langsung perang atau radiasi nuklir menjadi penting — baik untuk sekadar wawasan, maupun skenario kontingensi global.
Indonesia mungkin bukan yang teraman secara infrastruktur, tapi tetap memiliki peluang relatif tinggi untuk bertahan karena kebijakan luar negeri yang netral dan posisi geografis yang strategis. (*)
KEYWORD :Negara Teraman Perang Dunia 3 Nuklir Keamanan global Indonesia