
Dirjen PAUD Dikdasmen, Gogot Suharwoto (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan, Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjalin kemitraan dengan 17 perguruan tinggi negeri (PTN), melalui penandangan nota kerja sama (MoU) pada Kamis (19/6) lalu.
Dirjen PAUD Dikdasmen Kemdikdasmen, Gogot Suharwoto, menegaskan bahwa penandatanganan MoU ini menandai langkah konkret pemerintah dalam merekrut dan menyiapkan tenaga ahli pendamping dari kalangan akademisi yang akan mendampingi satuan pendidikan dalam pelaksanaan program revitalisasi.
"Dalam konteks PAUD, revitalisasi ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas kelembagaan, pembelajaran yang bermakna, serta penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran anak usia dini," ujar Dirjen Gogot dalam siaran pers pada Jumat (20/6).
Program Revitalisasi PAUD juga merupakan salah satu program unggulan yang sejalan dengan dua program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yakni revitalisasi sekolah dan digitalisasi pendidikan.
Dalam konteks ini, program prioritas utama yang menjadi fokus, yaitu revitalisasi sekolah, meliputi rehabilitasi dan pembangunan sarana prasarana termasuk penyediaan perabot dan fasilitas pendukung lainnya di satuan PAUD.
Juga, digitalisasi pendidikan, diimplementasikan melalui penyediaan perangkat digital seperti smartboard ke sekolah-sekolah, guna mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif dan modern.
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Nia Nurhasanah, menyampaikan bahwa program revitalisasi ini tidak hanya menyentuh aspek fisik sekolah, namun juga berfokus pada peningkatan manajemen dan kualitas implementasi program. Oleh karena itu, keterlibatan tenaga ahli yang kompeten menjadi sangat krusial.
"Tenaga Ahli akan direkrut melalui kerja sama dengan perguruan tinggi yang berada di wilayah pelaksanaan program. Mereka akan menjadi mitra strategis dalam memastikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program revitalisasi sesuai regulasi, serta membantu memitigasi risiko dalam penggunaan anggaran negara," ujar Nia.
Para tenaga ahli atau tim pendamping yang direkrut akan bertugas melakukan pemantauan intensif, memberikan pendampingan teknis, menyusun laporan evaluasi berkala, serta menyelenggarakan koordinasi dengan pemangku kepentingan di daerah.
Adapun 17 perguruan tinggi yang terlibat dalam program ini antara lain, Universitas Negeri Semarang; Universitas Negeri Medan; Universitas Negeri Riau; Universitas Sam Ratulangi; Politeknik Negeri Ambon; Universitas Tanjungpura; Universitas Sulawesi Barat; Universitas Negeri Surabaya; Universitas Teuku Umar; dan Politeknik Negeri Padang.
Selanjutnya, Politeknik Negeri Samarinda; Universitas Borneo Tarakan; Universitas Negeri Makassar; Universitas Halu Oleo; Universitas Papua; Universitas Mataram; dan Universitas Cendrawasih.
KEYWORD :Program Revitalisasi Sekolah Kemdikdasmen Perguruan Tinggi Negeri