
Ilustrasi offside (Foto: BBC)
Jakarta, Jurnas.com - Menjelaskan aturan offside dalam sepak bola sering kali jadi momen paling krusial dalam hubungan, terutama saat nonton bareng laga besar dan pasangan kamu mendadak nanya "Offside itu apa sih?" di tengah peluang emas. Mungkin kamu pernah mencoba menjelaskan dengan gaya komentator, tapi malah bikin dia makin bingung dan berakhir scrolling Instagram.
Padahal, offside itu bukan aturan yang terlalu rumit, hanya perlu pendekatan yang tepat. Bahkan FIFA dan berbagai media olahraga internasional pun kerap mencoba memecah aturan ini agar lebih mudah dipahami oleh penonton baru.
Secara garis besar, offside terjadi ketika seorang pemain berada lebih dekat ke gawang lawan dibandingkan dua pemain bertahan terakhir saat bola diumpankan kepadanya.
Yang penting diingat, posisi itu baru dianggap offside jika pemain tersebut ikut aktif dalam permainan, menerima bola, menghalangi lawan, atau berusaha mencetak gol.
Nah, karena menjelaskan pakai istilah teknis sering berakhir dengan tatapan kosong dari pasangan kamu, analogi yang relevan bisa jadi senjata paling ampuh. Berikut ini salah satu analogi yang paling ampuh dan sudah terbukti bikin pasangan mengangguk paham:
Minta pasanganmu membayangkan sedang ikut antre di sebuah butik terkenal yang sedang menggelar diskon besar-besaran. Di depan toko, ada penjaga yang belum membuka pintu.
Semua orang menunggu giliran dengan tertib. Lalu, tiba-tiba ada seseorang yang langsung jalan ke depan, melewati semua antrean, berdiri tepat di depan pintu, dan siap masuk begitu pintu dibuka. Tanpa aba-aba. Tanpa giliran. Nah, orang itu sedang offside.
Dia sudah berada di posisi yang menguntungkan, tapi belum saatnya untuk berada di sana. Dia melanggar "aturan main" yang membuat persaingan menjadi tidak adil. Sama seperti striker dalam sepak bola yang sudah berada di depan sebelum bola diberikan, padahal bek lawan belum cukup dekat untuk menyamakan posisi.
Aturan offside memang dibuat untuk menjaga keadilan dan mencegah pemain tinggal menunggu di depan gawang lawan seperti tukang parkir yang siaga setiap saat. Tanpa aturan ini, permainan akan kehilangan dinamika taktis dan kecerdasannya.
Kalau pasangan kamu lebih suka analogi yang dramatis, coba pakai versi sekolah. Misalnya ada siswa baru yang super ganteng, dan pasanganmu sudah naksir dari awal. Tapi sebelum kamu sempat mengobrol atau dikenalkan, ada cewek lain yang langsung nyelonong dan mengajak kenalan duluan. Padahal belum waktunya. Offside banget, kan?
Intinya, jelaskanlah offside bukan dengan angka atau istilah berat, tapi dengan cerita yang terasa dekat. Karena pada akhirnya, memahami aturan sepak bola tidak harus bikin pasangan kamu harus ikut pelatihan wasit. Cukup dengan analogi yang pas, kamu sudah berhasil bawa dia satu langkah lebih dekat untuk ikut menikmati permainan.
Dan siapa tahu, setelah ini dia jadi lebih semangat nonton bareng, bukan cuma karena pemainnya cakep, tapi karena dia akhirnya mengerti kapan gol harus dianulir.
KEYWORD :Penjelasan Offside Aturan Sepak Bola Garis Pertahanan