Jum'at, 20/06/2025 22:07 WIB

Link and Match, PKB Ingin Kawinkan Pesantren dengan Industri

Kolaborasi dengan industri atau link and match menjadi hal yang lumrah dewasa ini bagi satuan pendidikan akademik maupun vokasi. Karena itu, DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ingin mengadopsi skema ini pada pesantren sebagai satuan pendidikan Islam.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memastikan pemerintah bakal membantu buruh PT Sritex(Foto: Ist/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Kolaborasi dengan industri atau link and match menjadi hal yang lumrah dewasa ini bagi satuan pendidikan akademik maupun vokasi. Karena itu, DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ingin mengadopsi skema ini pada pesantren sebagai satuan pendidikan Islam.

Hal ini disampaikan Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, dalam konferensi pers Konferensi Internasional Pesantren, di Kantor DPP PKB, Jakarta, pada Jumat (20/6).

Muhaimin atau Gus Imin mengatakan, dunia pendidikan di tanah air mengalami perubahan dalam 10 tahun terakhir berkat penyesuaian dan kontekstualisasi dalam menghadapi perkembangan teknologi. Hal tersebut, menurut dia, dapat diterapkan di pesantren melalui upaya transformasi.

"Beberapa pesantren memiliki ahli agama dan SMA unggulan. Ada juga yang memiliki SMK unggulan yang bisa menjadi pintu masuk dunia kerja dengan dunia industri," kata Gus Imin.

Kendati demikian, lanjut Gus Imin, belum banyak SMK maupun SMA di pesantren yang bekerja sama dengan industri. Sementara itu, dia optimistis santri maupun peserta didik di pesantren memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan industri apabila link and match tersebut diterapkan.

"Dalam forum konferensi internasional ini akan kita workshop-kan. Juga tindak lanjut sesuai proporsinya. Intinya pesantren harus berubah, kalau tidak nanti ketinggalan kereta," ujar Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) tersebut.

Diketahui, Konferensi Internasional Transformasi Pesantren akan berlangsung di Jakarta pada 24-26 Juni 2025 mendatang. Ajang ini akan diikuti oleh 300 pesantren dari total 39 ribu pesantren di seluruh Indonesia.

Konferensi internasional pesantren juga akan melibatkan pakar pendidikan dari dalam dan luar negeri, serta para praktisi industri dalam rangka `mengawinkan` pesantren dengan industri di masa mendatang.

KEYWORD :

DPP PKB Partai Kebangkitan Bangsa Konferensi Internasional Pesantren




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :