Jum'at, 20/06/2025 22:35 WIB

Transformasi Pendidikan Pesantren, PKB Gelar Konferensi Internasional

DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar Konferensi Internasional Transformasi Pesantren, yang akan berlangsung di Jakarta pada 24-26 Juni 2025 mendatang.

Konferensi pers Konferensi Internasional Pesantren di Kantor DPP PKB, Jakarta (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar Konferensi Internasional Transformasi Pesantren, yang akan berlangsung di Jakarta pada 24-26 Juni 2025 mendatang.

Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, mengatakan ajang ini merupakan ikhtiar untuk melakukan transformasi pada pesantren di tengah pesatnya perkembangan zaman, terutama di sektor teknologi digital.

"PKB menganggap penting melakukan transformasi atau pengakuan bahwa harus ada yang diubah diperbaiki dan digeser. Mulai dari kurikulumnya, pendekatan metodologis, serta sistem belajar dan mengajar," kata Muhaimin atau Gus Imin dalam konferensi pers di Kantor DPP PKB, Jakarta, pada Jumat (20/6).

Selama tiga hari, lanjut Gus Imin, konferensi ini akan mengundang 300 pesantren se-Indonesia, para pakar dalam negeri dan luar negeri, serta praktisi industri untuk berbagi praktik baik.

"Konferensi ini diharapkan mempengaruhi dua hal. Pertama, cara kerja pesantren. Kedua, policy pemerintah terutama revisi UU Sistem Pendidikan Nasional dan UU Pesantren," ujar Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia tersebut.

Gus Imin mengatakan 39 ribu pesantren yang ada di Indonesia saat ini memegang peranan penting dalam banyak hal, salah satunya upaya memutus kemiskinan di masyarakat dengan penyelenggaraan pendidikan berbiaya murah hingga gratis.

"Kalau 39 ribu pesantren bisa memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan, kalau rata-rata 1000 santri saja, maka 39 juta murid akan bertransformasi dengan baik," kata Gus Imin.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Syura DPP PKB, KH Saifullah Ma`shum, menyebut konferensi internasional akan menjadi momentum bagi pesantren untuk bersikap menghadapi kemajuan.

Apalagi, lanjut Kiai Ma`shum, dari total 39 ribu pesantren se-Indonesia dengan keterbatasan fasilitas dan sarana dan prasarana, hanya 5 persen di antaranya berhasil secara produktif menghasilkan ulama dan pemikir.

"Pesantren-pesantren yang menghasilkan ulama itu harus tetap ada. Fasilitasnya harus maju juga. Kita juga akan dorong hasil diskusi ini kita akan rumuskan Tafaqquh Fiddin itu apa saja sih? Posisi-posisi apa yang biasanya diisi oleh lulusan akademis bisa juga lho diisi kawan kawan pesantren," ujar Kiai Ma`shum.

KEYWORD :

DPP PKB Partai Kebangkitan Bangsa Konferensi Internasional Pesantren




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :