
Rektor Institut Teknologi PLN, Prof. Iwa Garniwa (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Guna merespons kebutuhan industri terhadap pengelolaan data skala besar, mulai dari sektor keuangan digital, hingga e-commerce, Institut Teknologi PLN (ITPLN) resmi membuka Program Studi Sarjana (S1) Sains Data atau Data Science.
Rektor ITPLN, Prof. Iwa Garniwa, mengatakan program ini dirancang untuk menjawab tantangan era digital yang menjadikan data sebagai aset strategis.
"Data bukan lagi pelengkap, tapi tulang punggung kemajuan di berbagai sektor. Karena itu, kami hadirkan program studi ini dengan pendekatan yang benar-benar berbasis praktik," kata Iwa Garniwa di Jakarta, pada Rabu (19/6) lalu.
Keunggulan utama program ini terletak pada penerapan laboratorium hidup terbesar di Indonesia, yakni ekosistem energi nasional. Mahasiswa tak hanya dibekali teori, tetapi juga terjun langsung dalam pengolahan data skala besar dan penanganan persoalan-persoalan strategis yang dihadapi sektor energi dan industri nasional.
"Lewat ekosistem ini, mahasiswa belajar memecahkan masalah nyata. Mereka tidak hanya dipersiapkan untuk sektor energi, tapi juga jadi talenta data yang bisa bersaing di fintech, kesehatan, hingga e-commerce. Kami ingin mencetak talenta kelas dunia yang adaptif dan kompetitif," ujar Iwa.
Program ini diharapkan mampu memperkuat kontribusi ITPLN dalam menciptakan sumber daya manusia unggul di bidang data science, yang saat ini sangat dibutuhkan industri nasional dan global.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Terbarukan PLN, Suroso Iskandar yang turut hadir pada peluncuran Prodi Sains Data ITPLN menyambut baik peluncuran Program Studi Sains Data di ITPLN.
Program ini dinilai penting untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di bidang data science, khususnya untuk mendukung proyeksi permintaan energi nasional dan perkembangan industri data center di Indonesia.
Menurut Suroso, kehadiran program studi tersebut sejalan dengan kebutuhan industri kelistrikan yang semakin berbasis data. Dia menegaskan, PLN membutuhkan tenaga ahli data untuk memproyeksikan arah pertumbuhan beban listrik di berbagai wilayah, termasuk permintaan khusus dari data center.
"Data science itu sangat kami perlukan untuk memproyeksikan arah demand kita. Pertumbuhan beban tertinggi saat ini ada di Jawa mencapai 293 terawatt hour (TWh), di Sumatera 73 TWh, dan seterusnya. Khusus untuk data center, bebannya mencapai 28 TWh di Jawa dan 17 TWh di Batam," kata Suroso.
Dia menambahkan, dalam beberapa tahun ke depan, kebutuhan tenaga kerja di bidang data center akan terus meningkat seiring rencana migrasi hampir 75 data center ke Indonesia. Dengan demikian, lulusan program studi tersebut diharapkan dapat langsung mengisi kebutuhan pasar saat mereka lulus.
"Begitu sekarang dibuka, empat tahun lagi sudah ada lulusan. Dan saat itu data center sudah jadi, mereka bisa langsung mengisi. Ini sangat tepat," ujar dia.
Sebelumnya, Wakil Rektor I Bidang Akademik ITPLN, Prof. Syamsir Abduh menerima Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 381/B/O/2025. SK dari Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDIKTI III), Tri Munanto.
Prof. Syamsir memastikan, program studi baru ini mulai dibuka pada tahun ajaran 2025-2026 yang akan dimulai September mendatang. Dia menyebutkan, Prodi Sains Data ITPLN menjadi satu-satunya di Indonesia yang secara spesifik menerapkan ilmu data sains untuk sektor ketenagalistrikan.
"Kalau yang lain mungkin umum, kami khusus. Penerapan sains data untuk ketenagalistrikan baru ada di ITPLN," kata Syamsir.
Dia menambahkan, pembukaan program studi ini merupakan bagian dari transformasi ITPLN menuju perguruan tinggi berkelas dunia (world class university). Selain itu, program ini akan menjadi penopang bagi Program Doktor Teknik Elektro ITPLN yang tengah dalam proses perizinan.
"Ini linear dan saling mendukung. Salah satu keunggulannya nanti, penerapan sains data dipadukan ke dalam sistem ketenagalistrikan, sesuatu yang belum dimiliki perguruan tinggi lain di Indonesia,” ujar Syamsir.
Dari sisi prospek, Prof. Syamsir optimistis prodi ini memiliki peluang besar seiring kebutuhan pemanfaatan big data di sektor energi, khususnya untuk pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, pengelolaan gardu, pembangkit, hingga sistem distribusi tenaga listrik yang lebih ramah lingkungan.
Plt. Kepala LLDIKTI Wilayah III, Tri Munanto, menyampaikan apresiasinya atas pembukaan program studi tersebut. Dia menilai langkah ITPLN selaras dengan kebutuhan dunia industri dan masyarakat saat ini.
"Saya rasa bidang keilmuan yang bapak ibu buka ini sangat relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat," kata Tri Munanto.
KEYWORD :Institut Teknologi PLN Prodi Sains Data Peluang Kerja Data Science