
Ilustrasi Bendera Negara-negara Timur Tengah (Foto: Santrigoglobal)
Jakarta, Jurnas.com - Jika diperhatikan, banyak bendera negara-negara di Timur Tengah memiliki kombinasi warna yang hampir serupa: merah, putih, hijau, dan hitam. Kesamaan ini bukanlah kebetulan visual semata, melainkan hasil dari sejarah panjang, nilai-nilai Islam, dan perjuangan politik yang saling terhubung.
Dikutip dari berbagai sumber, keseragaman warna tersebut berakar pada Revolusi Arab tahun 1916 yang terjadi selama Perang Dunia I. Kala itu, bangsa Arab bangkit melawan kekuasaan Kekaisaran Ottoman demi kemerdekaan dan persatuan dunia Arab.
Dari peristiwa itulah lahir kombinasi warna yang dikenal sebagai Pan-Arab Colors, yakni merah, putih, hijau, dan hitam. Warna-warna ini kemudian menjadi simbol identitas bersama dan diadopsi oleh banyak negara Arab pascakolonialisme.
Merah melambangkan perjuangan dan keberanian, sementara putih mengandung arti kemurnian dan perdamaian. Warna hitam diasosiasikan dengan kekuatan dan sejarah kekhalifahan, sedangkan hijau merupakan simbol Islam, kesuburan, dan kehidupan.
Hijau juga memiliki makna religius yang kuat dalam Islam karena dipercaya sebagai warna favorit Nabi Muhammad. Dalam banyak literatur keislaman, hijau sering dikaitkan dengan surga dan keberkahan.
Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika warna hijau hadir hampir di semua bendera negara Timur Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim. Warna tersebut menjadi penanda identitas keislaman sekaligus simbol harapan spiritual.
Setelah Perang Dunia II, ketika banyak negara Arab meraih kemerdekaan dari kekuasaan kolonial, mereka terinspirasi oleh semangat Revolusi Arab. Dalam upaya membangun identitas nasional, mereka mengadopsi Pan-Arab Colors sebagai simbol solidaritas dan perjuangan bersama.
HNW Ingatkan Umat Pentingnya Terus Berkontribusi Selamatkan Gaza dan Merdekakan Palestina
Meski menggunakan warna yang sama, tiap negara tetap menambahkan elemen khas dalam desain benderanya. Ini dilakukan untuk mencerminkan karakter nasional masing-masing serta narasi sejarah yang berbeda-beda.
Yordania, misalnya, menambahkan bintang tujuh sudut yang mewakili tujuh ayat dalam Al-Fatihah dan semangat persatuan Arab. Lebanon menyisipkan gambar pohon cedar sebagai lambang kekuatan, sementara Arab Saudi mencantumkan pedang dan kalimat syahadat sebagai simbol keadilan dan agama.
Buku Atlas Stiker Bendera karya Ben Denne mencatat bahwa meskipun warna bendera di Timur Tengah terlihat seragam, setiap negara tetap menjaga ciri khas dan identitas budayanya. Hal ini mencerminkan bagaimana simbol dapat menyatukan sekaligus membedakan satu bangsa dari yang lain.
Makna warna-warna ini ternyata sudah muncul jauh sebelum Revolusi Arab, seperti dalam syair abad ke-14 karya Safi al-Din al-Hilli. Dalam syair tersebut, putih melambangkan tindakan, hitam menggambarkan pertempuran, hijau mewakili ladang dan kehidupan, sementara merah berarti pedang bagi orang Arab.
Keempat warna ini kemudian disatukan secara simbolis dalam bendera Revolusi Arab pada tahun 1916. Desain inilah yang menjadi cikal bakal bagi banyak bendera negara Arab modern.
Namun demikian, tidak semua negara di Timur Tengah menggunakan Pan-Arab Colors karena faktor identitas yang berbeda. Salah satu contohnya adalah Iran, yang menggunakan warna hijau, putih, dan merah, tetapi dengan latar belakang dan filosofi yang sangat berbeda.
Iran bukan negara Arab dan tidak ikut dalam tradisi Pan-Arabisme, karena akar sejarahnya lebih dekat pada peradaban Persia dan revolusi Islam. Meski secara visual benderanya mirip, maknanya bersandar pada nilai-nilai Syiah, nasionalisme Persia, dan semangat Revolusi 1979.
Bendera Iran terdiri dari tiga garis horizontal dan simbol kaligrafi “Allah” di tengah yang dirancang menyerupai pedang. Selain itu, terdapat tulisan “Allahu Akbar” sebanyak 22 kali di sepanjang garis atas dan bawah yang merujuk pada tanggal revolusi.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa kemiripan warna tidak selalu berarti kesamaan makna atau identitas. Warna bisa tampak serupa, tetapi konteks politik, budaya, dan agama di baliknya sangat menentukan arti yang dibawa.
Dalam konteks geopolitik hari ini, kesamaan warna bendera negara-negara Arab menunjukkan warisan sejarah yang masih hidup secara simbolik. Sementara itu, perbedaan seperti pada Iran mengingatkan kita bahwa identitas kawasan Timur Tengah tidak tunggal dan selalu berkembang.
Pada akhirnya, bendera bukan hanya sepotong kain dengan warna tertentu. Ia merupakan narasi visual yang mencerminkan perjuangan, kepercayaan, dan cita-cita kolektif bangsa yang mengibarkannya. (*)
KEYWORD :Warna Bendera Negara Timur Tengah Palestina Iran