
Ilustrasi kutu beras, beras berkutu (Foto: Ist/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Permasalahan kutu beras bukan hal baru dan kerap ditemui, baik dalam skala rumah tangga maupun pada penyimpanan besar seperti gudang. Hama ini tidak hanya merusak kualitas beras, tapi juga bisa menimbulkan kerugian besar bagi petani, distributor, hingga konsumen.
Kutu beras merupakan serangga kecil yang hidup di dalam atau sekitar butir beras, dan keberadaannya sering tidak disadari sampai jumlahnya mulai terlihat. Dalam kondisi tertentu, kutu ini bahkan bisa menyebabkan gangguan kesehatan jika dibiarkan bercampur dengan bahan makanan lain.
Penyebab Beras Berkutu
Menurut Dr. Mulyono Apriyanto dalam Buku Pengetahuan Dasar Bahan Pangan (halaman 8), beras yang disimpan terlalu lama lebih rentan dimakan kutu. Artinya, durasi penyimpanan menjadi salah satu faktor utama yang mempercepat munculnya hama tersebut, diemikian dikutip Kumparan.
Namun, penyebab kutu beras tidak berhenti pada lamanya penyimpanan saja. Kutu bisa terbawa sejak dari gudang penyimpanan distributor, terutama jika gudang tidak bersih dan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik.
Setelah berada di lingkungan rumah, suhu hangat dan kelembapan tinggi memicu telur kutu yang sebelumnya tidak aktif untuk menetas. Inilah sebabnya beras bisa tampak baik saat dibeli, namun berkutu hanya dalam hitungan minggu.
Kondisi tersebut memburuk jika wadah penyimpanan tidak tertutup rapat atau diletakkan di tempat lembap dan gelap. Dalam waktu singkat, satu kutu bisa berkembang menjadi ratusan karena siklus hidupnya yang cepat dan produktif.
Karena itu, kutu beras sebaiknya segera diatasi sebelum berkembang biak. Sebab setelah satu kutu muncul, koloni akan menyebar cepat ke bahan pangan lainnya dan berisiko menyebabkan kontaminasi silang.
Cara Menghilangkan Kutu Beras yang Efektif dan Aman
Langkah paling praktis untuk menghentikan siklus kutu adalah dengan membekukan beras dalam freezer selama dua hingga tiga hari. Suhu dingin akan mematikan telur dan kutu tanpa mengubah kualitas beras.
Alternatif alami yang juga aman adalah menyimpan beras bersama daun salam, cengkeh, atau bawang putih utuh. Aroma dari bahan-bahan ini terbukti tidak disukai oleh kutu dan dapat memperlambat pertumbuhan hama.
Penting juga untuk menyimpan beras dalam wadah kedap udara dan meletakkannya di tempat yang kering dan sejuk. Hindari menggunakan karung terbuka atau kantong plastik tipis yang mudah sobek dan tidak melindungi dari kelembapan.
Jika kutu sudah terlanjur muncul dalam jumlah banyak, jemur beras di bawah sinar matahari selama beberapa jam. Sinar matahari membantu membunuh kutu dewasa dan membuat mereka keluar dari beras secara alami.
Selain itu, sebaiknya beli beras dalam jumlah yang sesuai kebutuhan untuk menghindari penyimpanan jangka panjang. Semakin cepat beras dikonsumsi, semakin kecil kemungkinan munculnya kutu.
Dengan demikian, kutu beras muncul bukan hanya karena lama disimpan, tapi juga karena kualitas penyimpanan sejak dari gudang hingga ke dapur. Kelembapan, sirkulasi buruk, dan kebersihan yang tidak terjaga menjadi pemicu utama.
Memahami penyebabnya dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat tidak hanya melindungi kualitas beras, tapi juga menghindarkan keluarga dari risiko konsumsi pangan yang terkontaminasi. Mengatasi kutu sejak dini adalah investasi kecil untuk keamanan pangan yang besar. (*)
KEYWORD :Kutu beras Beras berkutu cara menghilangkan kutu beras cara menyimpan beras