Selasa, 17/06/2025 06:27 WIB

Pendaftaran Program Magang Berdampak 2025 Dibuka, Begini Peluang Kerjanya

Pendaftaran Program Magang Berdampak 2025 dibuka pasca resmi diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), pada Senin (16/6) di Jakarta.

Peluncuran Program Magang Berdampak 2025 (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Pendaftaran Program Magang Berdampak 2025 dibuka pasca resmi diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), pada Senin (16/6) di Jakarta.

Program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan angka partisipasi mahasiswa dalam dunia kerja, tetapi juga untuk mencetak agen perubahan yang mampu menjawab tantangan masa depan.

"Program ini dirancang bukan semata-mata untuk meningkatkan angka partisipasi magang, tapi juga untuk menyiapkan mahasiswa menjadi pelaku perubahan," kata Mendiktisaintek, Brian Yuliarto, dalam sesi konferensi pers.

"Kita tidak hanya mencetak lulusan, tetapi agen perubahan yang memiliki kepekaan sosial, keterampilan profesional, dan daya saing global," dia menambahkan.

Program Magang Berdampak 2025 menggandeng mitra-mitra dari beragam sektor strategis seperti logistik, teknologi informasi, kecerdasan buatan, edutech, video streaming, robotik, smart city, ritel digital, perbankan, pelestarian budaya, hingga layanan pustaka.

Pasca diluncurkan, pendaftaran program ini langsung dibuka sebelum ditutup pada 11 Juli 2025. Pelaksanaan magang akan dimulai sejak 4 Agustus sampai dengan 22 Desember 2025.

Mahasiswa yang mendaftar akan melalui proses seleksi dan pembekalan, didampingi dosen pembimbing lapangan, serta memperoleh bantuan biaya hidup. Evaluasi program akan dilakukan secara berkala, mulai dari laporan kegiatan mahasiswa hingga pelaporan dari mitra dan perguruan tinggi. Pada akhir program, seluruh peserta akan mengikuti proses mobilisasi kepulangan dan penyusunan laporan akhir.

Magang Berdampak merupakan hasil evaluasi menyeluruh terhadap program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang terbukti membawa dampak positif signifikan.

"Dari hasil evaluasi, kami mencatat bahwa rata-rata gaji alumni MSIB mencapai Rp5,5 juta, atau 98,62% lebih tinggi dibandingkan data Survei Angkatan Kerja Nasional," kata Wamendiktisaintek Stella Christie.

"Sebanyak 16,52% mahasiswa magang dan 6,25% peserta studi independen menerima tawaran kerja langsung dari mitra. Ini adalah prestasi yang membanggakan," ujar dia.

Tak hanya itu, program ini juga menjembatani kesenjangan antara pendidikan tinggi dan dunia industri. Sebanyak 33 persen peserta berasal dari keluarga kurang mampu, dan 12,44% berasal dari orang tua yang tidak lulus SD.

"Program ini menghadirkan keadilan sosial dalam akses pengalaman kerja. Kami ingin agar magang menjadi bagian dari sistem pembelajaran, bukan hanya aktivitas tambahan. Oleh karena itu, penting agar pengalaman ini direkognisi menjadi sks di kurikulum program studi," kata dia.

KEYWORD :

Program Magang Berdampak 2025 Kemdiktisaintek Brian Yuliarto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :