
Ilustrasi - layar OLED (Foto: Vaza/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Saat memilih perangkat seperti smartphone, tablet, atau TV, kualitas layar menjadi salah satu hal yang paling menentukan. Bukan hanya soal ukurannya, tapi juga teknologi panel yang digunakan, karena ini sangat memengaruhi pengalaman visual kamu.
Dua jenis layar yang paling populer saat ini adalah OLED dan LCD. Meski sama-sama digunakan untuk menampilkan gambar, keduanya bekerja dengan cara yang sangat berbeda dan menawarkan kelebihan masing-masing.
LCD (Liquid Crystal Display) menggunakan kristal cair dan membutuhkan cahaya dari belakang layar (backlight), biasanya berupa LED, agar tampilan terlihat.
Sebaliknya, OLED (Organic Light-Emitting Diode) tidak butuh backlight karena setiap piksel dapat menyala atau mati sendiri. Inilah sebabnya OLED bisa menyajikan warna hitam yang sangat pekat dan kontras tinggi.
Selain itu, layar OLED mempertahankan warna dan kecerahan meski dilihat dari sudut miring. Karena itulah, banyak perangkat kelas atas seperti flagship smartphone atau televisi premium memakai panel ini.
Namun, LCD bukan tanpa kelebihan. Layarnya cenderung lebih terang di bawah cahaya matahari langsung dan tidak mengalami risiko burn-in seperti OLED, fenomena di mana bayangan gambar statis "menempel" di layar. Dari segi harga, perangkat dengan layar LCD umumnya lebih ramah di kantong karena biaya produksinya lebih rendah.
Daya tahan menjadi keunggulan lain dari LCD, menjadikannya pilihan ideal untuk penggunaan panjang seperti navigasi atau layar jam digital.
Sementara itu, layar OLED unggul dalam efisiensi energi terutama saat menampilkan konten gelap atau dalam mode gelap—karena piksel hitamnya benar-benar mati dan tidak mengonsumsi daya.
KEYWORD :Teknologi Oled LCD Layar