
Empat guru ASN di Purbalingga yang memperoleh TPG melalui skema transfer langsung (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Skema pencairan baru Tunjangan Profesi Guru (TPG) melalui transfer langsung ke rekening pribadi disambut positif oleh para guru ASN.
Menurut mereka, salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto yang dijalankan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) ini memberikan kemudahan serta kejelasan waktu pencairan.
Guru SD Negeri 1 Pagerandong, Purbalingga, Hastin Widiyanti, bersyukur atas perubahan ini. Dia menilai pencairan yang dulu sering datang terlambat kini justru lebih cepat.
Skema pencairan langsung ke rekening pribadi ini, lanjut Hastin, juga membuat para guru kian lebih percaya diri menjalankan profesi, karena merasa diperhatikan secara nyata oleh negara.
"Dulu kami terima di bulan April, sekarang bisa lebih awal di bulan Maret. Dan yang paling terasa, tidak perlu lagi repot mengumpulkan berkas seperti sebelumnya. Cukup cek rekening dan dana masuk," kata Hastin saat ditemui di SMP Negeri 1 Purbalingga, Jawa Tengah, pada Jumat (13/6).
Hastin cukup bersemangat dan berencana menggunakan tunjangan tersebut untuk menabung biaya pendidikannya ke jenjang magister (S-2), sebagai bentuk tanggung jawab profesional seorang guru.
Perasaan senada juga dialami Kusman Supriyanto, guru SMP Negeri 1 Purbalingga. Dia berkelakar bahwa dulu dirinya sering merasa tertinggal dari rekan-rekan guru di kabupaten dan provinsi lain karena perbedaan waktu pencairan, mengingat TPG sebelumnya harus melewati kas daerah.
"Pernah sampai jadi bahan candaan karena daerah lain sudah cair, kami belum. Sekarang lebih tenang, karena dari pusat langsung dan waktunya jelas," ujar Kusman.
Dengan transfer langsung ke rekening pribadi, kini Kusman memiliki perencanaan yang lebih matang dalam memanfaatkan TPG. Tak hanya untuk meningkatkan kinerjanya sebagai pendidik, Kusman juga dapat menunaikan kewajibannya untuk mendukung pendidikan anaknya.
"Dulu di awal-awal untuk beli laptop dan sarana yang berkaitan menunjang pendidikan anak di sekolah. Karena kami punya anak yang masih sekolah di perguruan tinggi, ya manfaatnya seperti itu," kata Kusman.
Guru SMPN 1 Purbalingga lainnya, Yohana Kristianti, menyebut skema baru ini layaknya mimpi yang menjadi kenyataan. Meskipun pencairan TPG kini masih menggunakan skema per tiga bulan, dia berharap ke depan bisa dilakukan per bulan agar terasa lebih stabil dalam pengelolaan keuangan.
"Kalau diberikan tiap bulan memang tidak berasa. Tapi dengan tiga bulan sekaligus itu jadi kecemburuan profesi yang lain, meskipun dana itu tidak dipakai konsumtif," ujar Yohana.
Rina Eka Yuliyanti, guru PJOK di SMP Negeri 5 Purbalingga, punya kesan berbeda. Ini merupakan kali pertama dirinya mendapatkan TPG setelah tergabung dalam program PPG piloting 3. Dia merasa proses pencairan TPG sangat mudah.
"Saya memang belum pernah merasakan skema lama, tapi dari cerita teman-teman, yang sekarang ini jauh lebih praktis. Tinggal buka laman Info GTK, konfirmasi rekening, lalu dana langsung cair," kata Rina.
Rina memanfaatkan dana tunjangan bukan hanya untuk kebutuhan pribadi. Sebagian uang dia berikan kepada keluarga, bahkan untuk mendukung aktivitas olahraga anak didiknya di luar jam sekolah.
"Kalau anak-anak futsal, kadang saya yang bantu sewa lapangan atau beli minum karena tidak dibiayai BOS. Jadi tunjangan ini benar-benar terasa membantu kami di lapangan," Rina menambahkan.
KEYWORD :Pencairan TPG Langsung Transfer Tunjangan Guru Kemdikdasmen