Sabtu, 14/06/2025 15:40 WIB

Transparansi Solusi Jitu Cegah Penyelewengan Revitalisasi Sekolah

Kepala SMP Negeri 1 Purbalingga, Eni Rundiati, tak dapat menutupi kekhawatirannya ketika mendapatkan program revitalisasi sekolah senilai Rp1.405.961.200 pada Mei lalu.

Proyek revitalisasi sekolah di SMPN 1 Purbalingga (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kepala SMP Negeri 1 Purbalingga, Eni Rundiati, tak dapat menutupi kekhawatirannya ketika mendapatkan program revitalisasi sekolah senilai Rp1.405.961.200 pada Mei lalu. Menurut dia, ini nominal cukup besar untuk pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola.

Namun, kekhawatiran itu pupus ketika masalah sarana dan prasarana terpampang di depan mata. Atap ruang kelas bocor saat hujan hingga memaksa para siswa mengungsi sementara menguatkan tekadnya memanfaatkan anggaran dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) itu untuk melakukan perbaikan.

"Kondisi yang ada sebelumnya memang perlu revitalisasi. Yaitu rehabilitasi ruang UKS, ruang kelas, ruang administrasi, dan perluasan musala. Kami sangat bersyukur karena sangat sesuai dengan kebutuhan kami," kata Eni saat ditemui di SMPN 1 Purbalingga, Jawa Tengah, pada Jumat (13/6).

"Program revitalisasi ini membuat anak-anak kami belajar dengan nyaman. Sebelum program revitalisasi, ketika hujan besar tidak hanya ruang kelas yang tergenang, tapi selasar dan musala juga tergenang," dia menambahkan.

Selain ruang kelas, ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) juga memerlukan perluasan. Sebelumnya, banyak siswa yang mengalami masalah kesehatan saat upacara, terpaksa harus berdesakan di dalam UKS yang berukuran sempit.

"Sehingga anak-anak yang pingsan dan tidak tertangani di UKS harus dilarikan ke aula," ujar Eni.

Dengan program revitalisasi ini, SMPN 1 Purbalingga melalui Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) berencana memperluas UKS. Ruang istirahat juga akan dipisah serta adanya penambahan ruang pemeriksaan dengan petugas yang siap menangani peserta didik.

"Kalau musala memang di SMPN 1 Purbalingga ini sangat kecil karena memanfaatkan ruang yang ada. Memang juga sudah ada Masjid Agung, tapi harus ada pembiasaan di sini, terutama ketika ada kegiatan ekstrakurikuler," kata dia.

Saat ini, SMPN 1 Purbalingga telah menerima pencairan sebanyak Rp900 jutaan atau 70 persen dari total Rencana Anggaran Biaya (RAB), dengan sisa 30 persen dicairkan saat progres pembangunan mencapai 50 persen.

Eni menekankan bahwa transparansi yang melibatkan P2SP dan komite sekolah menjadi hal prioritas untuk proyek ini. Dia juga selalu mewanti-wanti agar pembangunan memperhatikan spesifikasi yang diajukan di awal.

"Setiap minggu kami selalu koordinasi dan komunikasi. Kami sangat hati-hati sekali, yang jelas kami berupaya untuk spek-nya sesuai RAB, dan kami komunikasikan ke P2SP agar dilakukan sesuai RAB. Kedua, juga ada juknis (petunjuk teknis) sebagai pedoman kami," ujar dia.

KEYWORD :

Program Revitalisasi Sekolah Kemdikdasmen SMPN 1 Purbalingga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :