
Proyek revitalisasi di TK Pertiwi 1 Serang, Purbalingga (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Program revitalisasi satuan pendidikan yang diluncurkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) menuai respons positif dari masyarakat.
Tak hanya sekadar mempercepat perbaikan sarana dan prasarana guna menunjang proses pembelajaran, program tersebut juga menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal.
Demikian disampaikan Kepala TK Pertiwi 1 Serang, Purbalingga, Khotinah, pada Jumat (13/6). Dia menyebut masyarakat dapat dilibatkan sebab program ini mendorong sekolah melakukan swakelola melalui Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP).
"Masyarakat ikut senang. Alhamdulillah. Mereka merasa bergembira. Bahkan ada wali murid yang ikut bekerja di sini. P2SP juga selalu memonitoring kami, jadi komunikasi jalan terus," kata Khotinah di Purbalingga, Jawa Tengah.
"Dengan swakelola ini hasilnya bisa lebih bagus, lebih baik. Karena kami merasa ini milik kami, karena itu saya harus membuat yang terbaik," dia menambahkan.
TK Pertiwi 1 Serang yang memiliki 46 siswa yang terbagi dalam tiga kelas, mendapatkan total Rp257.170.000 untuk proyek revitalisasi yang meliputi pembangunan tiga bangunan toilet termasuk satu toilet khusus penyandang disabilitas, serta arena bermain.
Adapun pelaksanaan seluruh proyek tersebut akan memakan waktu hingga 120 hari kalender, terhitung sejak 23 Mei 2025 lalu.
"Untuk sekarang (yang cair) baru 70 persen yaitu Rp180.019.000. Sedangkan sisanya dicairkan kalau progres pembangunan sudah 50 persen," ujar Khotinah.
Khotinah mengakui ini merupakan pembangunan pertama skala besar yang didanai oleh pemerintah. Sebelumnya, pihak TK Pertiwi 1 Serang hanya mengandalkan bantuan dari pihak desa untuk perbaikan-perbaikan minor.
Karena itu, dia berharap pembangunan toilet dan arena bermain ini dapat menunjang pembelajaran peserta didik, dan dapat dimanfaatkan oleh alumni maupun masyarakat sekitar untuk beraktivitas.
"Hal positif dari pembangunan ini orang tua akan menyekolahkan anak mereka di TK sini. Kemudian, anak-anak yang mau lulus makin antusias. Mereka bertanya boleh enggak main di sini kalau sudah lulus nanti," kata dia.
Dedi, wali murid yang juga diberdayakan di TK Pertiwi 1 Serang, mengapresiasi program revitalisasi ini. Dia merasa terbantu karena mendapatkan pendapatan tambahan sebagai kenek bangunan.
Sehari-hari, Dedi bekerja sebagai petani cabe kecil-kecilan di Serang, Purbalingga. Selagi menanti masa panen, dia melakoni pekerjaan ini untuk menyambung hidup.
"Alhamdulillah, per hari bisa dapat Rp90.000-100.000 dari sekolah. Lumayan selama 120 hari ke depan bisa dapat tambahan," ujar Dedi kepada Jurnas.com.
Sementara itu, Kasi Pembinaan TK Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, Agus Tri Rusianto, mengatakan transfer langsung anggaran program revitalisasi memudahkan Dinas Pendidikan, sebab kini pihaknya bisa fokus melakukan asistensi kepada satuan pendidikan.
Dalam periode pertama program revitalisasi ini, terdapat empat TK se-Kabupaten Purbalingga yang mendapatkan bantuan perbaikan maupun pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran.
"Yang kami ajukan kemarin ada 77 TK. Tapi kemudian dilakukan verifikasi satu per satu. Dan dari dinas nanti juga akan melakukan pendampingan, bukan lagi fasilitator seperti tahun lalu. Kita bantu untuk sesuai dengan juknis (petunjuk teknis) yang telah ditetapkan," ujar Agus.
KEYWORD :Program Revitalisasi Sekolah Kemdikdasmen TK Pertiwi 1 Serang Purbalingga