Jum'at, 13/06/2025 19:39 WIB

PTDI Bicarakan Pemanfaatan Pesawat N219 di Business Matching Indo Defence 2024

PTDI bersama Kementerian PPN/Bappenas telah merancang model bisnis komersialisasi N219 dalam kerangka Transformasi Ekonomi Nasional, dengan Kepulauan Riau sebagai pilot project.

Pesawat N-219 produk PTDI. Foto: ptdi/jurnas

JAKARTA, Jurnas.com – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) membicarakan urgensi perluasan dan koordinasi lintas sektor dalam pemanfaatan produk dalam negeri, khususnya pesawat N219 di forum business matching yang digelar Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) pada Indo Defence 2024 Expo & Forum di Hall C2, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Kami meyakini bahwa jika berbicara mengenai multiplier effect, dampak paling besar berasal dari sektor manufaktur, dan yang tertinggi berasal dari industri dirgantara—yang dalam hal ini dapat kami dorong melalui optimalisasi pemanfaatan pesawat N219,” kata Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan melalui keterangannya di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Gita mengatakan, PTDI bersama Kementerian PPN/Bappenas telah merancang model bisnis komersialisasi N219 dalam kerangka Transformasi Ekonomi Nasional, dengan Kepulauan Riau sebagai pilot project.

“Penggunaan N219 sebagai transportasi antar pulau diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi regional yang nyata dan berkelanjutan,” kata Gita.

Wakil Menteri Pertahanan RI, Marsekal Madya TNI (Purn.) Donny Ermawan, selaku Sekretaris KKIP dalam pidatonya menyampaikan komitmen pemerintah terhadap N219,

“Bapak Presiden Prabowo telah berkomitmen untuk mengintegrasikan pesawat N219 dalam kebijakan pembangunan, penghubungan udara perintis dan layanan tanggap bencana, guna memperkuat kehadiran negara di seluruh pelosok Nusantara. Dalam hal ini KKIP juga berperan mengawal arah kebijakan agar industri dirgantara nasional terlibat aktif dan terukur dalam skema pengadaan nasional,” kata Donny.

Pesawat N219 merupakan hasil rekayasa dan manufaktur nasional yang dirancang untuk menjawab tantangan konektivitas di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Dengan kemampuan beroperasi di landasan pendek dan tidak beraspal serta fleksibilitas desain multi-varian, N219 menjadi solusi transportasi yang efisien dan adaptif untuk berbagai misi: layanan logistik, angkut penumpang, evakuasi medis, hingga penugasan di daerah rawan bencana.

Lebih dari sekadar alat angkut, N219 dikembangkan dengan pendekatan dual-use technology sebagai platform tunggal yang dapat memenuhi kebutuhan sipil maupun militer.

Dalam situasi damai, N219 ideal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan layanan publik antar pulau.

Dalam kondisi darurat atau pertahanan, N219 dapat dikonversi cepat menjadi alat logistik militer, transportasi pasukan, atau misi evakuasi medis. Hal ini menjadikan N219 sebagai aset nasional strategis dengan nilai ganda.

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas, Bogat Widyatmoko, dalam sesi diskusi menyampaikan bahwa kontribusi industri penerbangan nasional melalui program N219 berdampak langsung pada perekonomian. Mulai dari keterlibatan industri lokal dalam rantai pasok, penciptaan lapangan kerja, hingga peningkatan kapasitas SDM, N219 menjadi penggerak pertumbuhan klaster industri strategis.

Keterlibatan industri nasional tier 1, 2, dan 3 dalam penyediaan komponen struktural dan sistem pendukung membentuk ekosistem kedirgantaraan nasional yang berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama, disaksikan Wakil Menteri Pertahanan RI, Donny Ermawan, PTDI sepakati beberapa Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah mitra strategis, termasuk institusi pembiayaan, operator lokal, serta Pemerintah Daerah, guna mendukung pengadaan dan pengoperasian pesawat N219 dalam rangka meningkatkan konektivitas wilayah, khususnya di Kepulauan Riau, Papua dan Kalimantan Utara, serta wilayah potensial lainnya. PTDI juga memperoleh Letter of Intent (LoI) dari Bakamla terkait rencana pengadaan pesawat N219 dan UAV Wulung.

KEYWORD :

PTDI Pesawat N219 Indo Defence 2024




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :