
Legenda Turki, Hakan Sukur (Foto: Transfermarkt)
Jakarta, Jurnas.com - Pendukung Timnas Turki bersorak kegirangan ketika gol tercepat di Piala Dunia diukir oleh penyerang andalan, Hakan Sukur, dalam edisi 2002 silam. Namanya dielu-elukan bak pahlawan. Namun, kini kehidupannya berbalik 180 derajat.
Hakan Sukur memilih pensiun setelah mencicipi berkarier di berbagai klub besar Eropa seperti Galatasaray, Inter Milan, dan Blackburn. Dia juga mencatatkan 112 caps dan 51 gol untuk Turki.
Pasca pensiun, dunia politik menarik perhatiannya. Dia sukses menjadi anggota parlemen dari partai pro-Presiden Erdogan. Namun ketika hubungan politiknya dengan gerakan Fethullah Gülen memicu konflik, dia beralih ke anggota parlemen independen.
Sejak 2015, Sukur memilih tinggal di California dengan status visa investor. Namun eksodus itu menyebabkan banyak hal berubah drastis. Harta kekayaan pribadinya disita, propertinya ditahan oleh pemerintah Turki, dan ia makin terasing dari keluarga di tanah air.
Kehidupan barunya di Palo Alto jauh dari sorotan dan lampu stadion. Dia beralih profesi menjadi co‑pemilik kafe lokal, menjual buku, berjualan kopi, hingga sopir taksi untuk menyambung hidup.
Dalam sebuah wawancara emosional dengan media AS, Sukur menceritakan betapa pilunya saat harus meyakinkan diri sendiri bahwa kebebasan dan kejujuran tak selalu datang dari status sosial tinggi.
Kini masa depannya tak pasti. Warga Turki yang tulus mungkin masih merindukan kehadirannya, namun pemerintah kemungkinan besar menyambutnya dengan penjara seumur hidup atau bahkan ancaman hukuman mati jika ia kembali.
Hakan Sukur Legenda Turki Fakta Unik Sepak Bola