Jum'at, 13/06/2025 01:12 WIB

Kewajiban Net PII Triwulan I 2025 Turun jadi 224 Miliar Dolar AS

Posisi AFLN pada akhir triwulan I-2025 tercatat sebesar 533,1 miliar dolar AS, naik 1,9 persen quartal-to-quartal (qtq) dari 523,1 miliar dolar AS

Bank Indonesia (Istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Sepanjang Triwulan I Tahun 2025, Posisi investasi internasional (PII) Indonesia mencatat kewajiban neto menurun menjadi 224,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS), dari sebelumnya 245,7 miliar dolar AS pada akhir triwulan IV-2024.

“Penurunan kewajiban neto tersebut bersumber dari peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) dan penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Posisi AFLN Indonesia meningkat didorong peningkatan investasi penduduk pada berbagai instrumen finansial luar negeri.

Posisi AFLN pada akhir triwulan I-2025 tercatat sebesar 533,1 miliar dolar AS, naik 1,9 persen quartal-to-quartal (qtq) dari 523,1 miliar dolar AS pada akhir triwulan IV-2024.

Hampir seluruh komponen AFLN mencatat peningkatan transaksi penempatan di luar negeri, dengan kenaikan terbesar pada aset investasi lainnya terutama dalam bentuk pinjaman dan piutang usaha.

Peningkatan posisi AFLN lebih lanjut juga didukung oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global dan kenaikan harga emas internasional.

Selanjutnya, posisi KFLN Indonesia menurun di tengah aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio yang tetap solid.

Posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan I-2025 tercatat sebesar 757,6 miliar dolar AS, turun 1,5 persen (qtq) dari 768,8 miliar dolar AS pada akhir triwulan IV-2024.

Investasi langsung tetap membukukan surplus sebagai cerminan dari terjaganya optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik.

Investasi portofolio juga mencatat neto aliran masuk modal asing di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Perkembangan posisi KFLN lebih lanjut dipengaruhi penurunan nilai instrumen keuangan domestik seiring penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Bank Indonesia memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan I-2025 tetap terjaga, sehingga mendukung ketahanan eksternal.

Hal ini tercermin dari rasio PII Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada triwulan I-2025 sebesar 16,0 persen, lebih rendah dibandingkan 17,6 persen pada triwulan IV-2024.

Selain itu, struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang (91,9 persen) terutama dalam bentuk investasi langsung.(ant)

KEYWORD :

Bank Indonesia Investasi Internasional




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :