International Yokohama Stadium, venue final Piala Dunia 2002 (Foto: MHS)
Jakarta, Jurnas.com - Final Piala Dunia bukan sekadar penutup turnamen. Partai puncak ini menjadi panggung sakral ditulisnya sejarah, mimpi diwujudkan, dan air mata mengalir entah karena euforia atau kecewa.
Selama lebih dari dua dekade terakhir, tujuh stadion megah dari berbagai benua telah menjadi saksi atas drama dan magis pertandingan paling bergengsi sejagat ini.
Setiap venue punya cerita. Dari nyanyian suporter yang menggema hingga detik-detik penalti yang menegangkan, dari arsitektur futuristik hingga warisan sejarah.
Berikut ini tujuh venue final Piala Dunia sejak edisi 1998:
1. Stade de France – Piala Dunia 1998, Prancis
Terletak di Saint-Denis, pinggiran Paris, Stade de France menjadi simbol kejayaan sepak bola Prancis. Dibangun khusus untuk Piala Dunia 1998, stadion ini langsung mencatat sejarah saat tuan rumah menggilas Brasil 3-0 di partai puncak.
Kala itu, Zinedine Zidane mencetak dua gol dengan kepala, sementara 80 ribu penonton bersorak penuh haru. Stade de France hingga kini tetap menjadi ikon kebanggaan nasional.
2. International Stadium Yokohama – Piala Dunia 2002, Jepang-Korea Selatan
Untuk pertama kalinya, Asia dipercaya menggelar Piala Dunia, dan Jepang mendapat kehormatan menjadi lokasi final. Stadion Internasional Yokohama, dengan kapasitas lebih dari 72 ribu kursi, jadi saksi kehebatan Ronaldo yang mencetak dua gol dan membawa Brasil meraih gelar kelima.
Dengan desain modern dan akses transportasi luar biasa, stadion ini disebut-sebut sebagai model stadion masa depan saat itu.
3. Olympiastadion Berlin – Piala Dunia 2006, Jerman
Stadion yang awalnya dibangun untuk Olimpiade 1936 ini diberi sentuhan modern menjelang Piala Dunia. Berlin menyuguhkan atmosfer final yang emosional saat Italia menaklukkan Prancis lewat adu penalti.
Pertandingan ini juga dikenang karena insiden Zidane menanduk Materazzi hingga berbuah kartu merah. Desain klasik berpadu elegan dengan modernitas menjadikan Olympiastadion sebagai panggung sejarah yang kuat dan dramatis.
4. Soccer City – Piala Dunia 2010, Afrika Selatan
Dengan atap berbentuk labu raksasa, Soccer City di Johannesburg bukan hanya unik secara visual, tapi juga monumental secara emosional. Stadion ini menjadi simbol pertama kalinya Afrika menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Final antara Spanyol dan Belanda berlangsung keras dan penuh tensi, namun di sinilah Andrés Iniesta menulis takdir emas bagi La Roja. Getaran terompet vuvuzela masih terngiang dari arena ini.
5. Maracanã – Piala Dunia 2014, Brasil
Tak ada stadion yang lebih legendaris daripada Maracanã. Dibangun pada 1950 dan direnovasi untuk Piala Dunia 2014, stadion ini jadi tempat final penuh tekanan saat Jerman menghadapi Argentina.
Gol tunggal Mario Götze di babak tambahan membawa Die Mannschaft jadi juara, di tanah kelahiran sepak bola samba. Meski Brasil tak main di final, Maracanã tetap menghadirkan aura megah dan nostalgia mendalam.
6. Luzhniki Stadium – Piala Dunia 2018, Rusia
Sebagai stadion terbesar di Rusia, Luzhniki di Moskow memancarkan aura kejayaan ala Eropa Timur. Final antara Prancis dan Kroasia menjadi pertunjukan yang eksplosif.
Dalam laga ini, enam gol tercipta sehingga disebut-sebut sebagai salah satu final paling seru. Renovasi besar-besaran membuat Luzhniki tetap klasik di luar, tapi supermodern di dalam.
7. Lusail Stadium – Piala Dunia 2022, Qatar
Diresmikan menjelang turnamen, Lusail langsung melesat sebagai ikon baru dunia olahraga. Dengan desain futuristik yang memadukan unsur budaya Arab dan kecanggihan teknologi, stadion ini jadi saksi salah satu final terbaik sepanjang masa.
Argentina melawan Prancis dalam duel epik yang berakhir dengan kemenangan dramatis Lionel Messi. Lebih dari 88 ribu pasang mata melihat lahirnya legenda yang akhirnya menuntaskan takdirnya.
KEYWORD :Venue Final Stadion Piala Dunia Fakta Unik Sepak Bola
