Minggu, 08/06/2025 23:11 WIB

Cara Masak dan Konsumsi Daging Kurban Bisa Picu Hipertensi Naik

Jika tidak diolah dan dikonsumsi dengan benar, kandungan kadar lemak jenuh dan kolesterol tinggi dalam daging kurban dapat memicu naiknya tekanan darah atau hipertensi.

Ilustrasi memasak daging kurban (Foto: Pexels/Cottonbro Studio)

Jakarta, Jurnas.com - Setiap momen Idul Adha, biasanya konsumsi daging kurban meningkat drastis di banyak rumah tangga. Momen berbagi ini sering disambut dengan berbagai olahan khas berbahan daging kambing atau sapi. 

Meski mengandung protein tinggi, daging merah seperi sapi, domba atau kambing juga menyimpan kadar lemak jenuh dan kolesterol yang cukup tinggi. Jika tidak diolah dan dikonsumsi dengan benar, kandungan tersebut dapat memicu naiknya tekanan darah atau hipertensi.

Masalah biasanya muncul saat daging dimasak dengan cara yang kurang sehat. Menggoreng dalam minyak banyak, membakar dengan margarin, atau menambahkan bumbu asin berlebihan membuat risikonya makin besar.

Cara memasak yang tepat dapat mengurangi beban lemak dan garam yang masuk ke dalam tubuh. Merebus, mengukus, atau memanggang tanpa minyak berlebih menjadi pilihan yang jauh lebih aman.

Selain teknik memasak, jumlah dan frekuensi konsumsi juga berpengaruh besar. Menyantap daging dalam porsi besar dalam satu waktu, apalagi tanpa sayur, membuat tekanan darah lebih mudah melonjak.

Untuk itu, penting membatasi porsi dan menyeimbangkannya dengan makanan berserat tinggi. Serat dari sayuran dan buah membantu mengontrol penyerapan lemak dan natrium dalam tubuh.

Memilih bagian daging yang lebih ramping juga memberi dampak besar bagi kesehatan. Bagian tanpa lemak jelas lebih aman dibandingkan dengan jeroan atau bagian berlemak tebal.

Jeroan, meskipun disukai banyak orang, mengandung kolesterol dan purin yang sangat tinggi. Mengonsumsinya berlebihan dapat memperburuk kondisi tekanan darah dan meningkatkan risiko gangguan metabolik lain.

Bagi yang memiliki riwayat hipertensi, konsumsi daging sebaiknya dilakukan dengan sangat hati-hati. Tidak hanya jumlahnya, waktu makan dan kombinasi lauk juga harus diperhatikan.

Gaya hidup sehat selama Idul Adha juga bisa membantu menjaga kestabilan tekanan darah. Cukupi kebutuhan cairan, hindari tidur setelah makan berat, dan sempatkan aktivitas ringan agar tubuh tetap seimbang.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, daging kurban tetap bisa dinikmati tanpa mengorbankan kesehatan. Merayakan Idul Adha pun terasa lebih bermakna karena tetap berpihak pada tubuh yang sehat. (*)

KEYWORD :

Daging Kurban Darah Tinggi Hipertensi Idul Adha




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :