Minggu, 08/06/2025 22:00 WIB

Ciri-Ciri Otakmu Mengalami Brain Rot yang Perlu Diwaspadai

Di zaman media sosial dan banjir informasi seperti sekarang, istilah

Ilustrasi - brain rot atau pembusukan otak (Foto: SHUTTERSTOCK)

Jakarta, Jurnas.com - Di zaman media sosial dan banjir informasi seperti sekarang, istilah "brain rot" atau "pembusukan otak" semakin sering diperbincangkan.

Istilah ini tidak merujuk pada kondisi medis yang sebenarnya, melainkan menggambarkan penurunan fungsi kognitif dan emosional otak akibat paparan konten yang dangkal, repetitif, dan tidak memberikan nilai intelektual.

Banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan digital mereka sehari-hari secara perlahan merusak kemampuan berpikir kritis, fokus, dan produktivitas mereka.

Fenomena ini biasanya muncul ketika seseorang terlalu lama terjebak dalam hiburan instan, seperti menonton video pendek, meme yang berulang, drama digital, atau berita sensasional yang minim kedalaman.

Akibatnya, otak menjadi enggan berpikir mendalam dan lebih cenderung mencari hal-hal cepat yang tidak membutuhkan usaha intelektual. Jika dibiarkan, ini dapat memengaruhi kualitas pengambilan keputusan, konsentrasi, dan bahkan kesehatan mental dalam jangka panjang.

Berikut ini lima tanda otakmu mungkin sedang mengalami brain rot:

1. Kesulitan Fokus dan Mudah Terdistraksi

Salah satu gejala utama brain rot adalah penurunan kemampuan untuk mempertahankan fokus dalam waktu lama. Kamu mungkin merasa sulit menyelesaikan satu tugas tanpa mengecek ponsel, atau tidak tahan membaca artikel panjang karena lebih terbiasa dengan konten berdurasi 15 detik.

Ini adalah sinyal bahwa otakmu sudah terbiasa dengan rangsangan instan dan kehilangan daya tahan untuk berpikir dalam jangka waktu lebih panjang.

2. Ketergantungan pada Konten Hiburan Instan

Jika kamu merasa tidak nyaman tanpa membuka TikTok, Instagram Reels, atau YouTube Shorts, bisa jadi otakmu mulai ketagihan terhadap dopamin cepat dari konten ringan.

Otakmu mulai menolak aktivitas yang butuh usaha seperti membaca buku, menulis, atau berdiskusi mendalam. Kebiasaan ini membuat kemampuan berpikir kritis dan logika melemah secara perlahan.

3. Mudah Lupa dan Tidak Menyerap Informasi

Pernah merasa baru saja membaca sesuatu, tapi beberapa menit kemudian sudah lupa? Itu bisa menjadi tanda brain rot. Otak yang terlalu sering dijejali informasi dangkal dan cepat tidak sempat memproses dan menyimpan informasi ke memori jangka panjang. Akibatnya, apa yang kamu konsumsi hanya lewat begitu saja tanpa bekas.

4. Merasa Canggung dalam Diskusi Serius

Brain rot juga bisa ditandai dengan menurunnya kemampuan berkomunikasi dalam konteks intelektual. Kamu mungkin mulai merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri dalam diskusi serius karena terbiasa dengan percakapan ringan yang dangkal.
Bahkan, menyampaikan pendapat logis atau menyusun argumen bisa jadi terasa berat dan melelahkan.

5. Merasa Hampa Setelah Konsumsi Konten

Jika kamu sering merasa lelah, jenuh, atau kosong setelah berjam-jam mengonsumsi konten online, padahal secara fisik tidak melakukan apa-apa, itu adalah sinyal jelas.

Otakmu tidak sedang mendapatkan stimulasi berkualitas, dan secara tidak sadar kamu mengalami overload informasi yang tidak berguna. Ini berdampak pada suasana hati, motivasi, dan kemampuan berpikir jernih.

KEYWORD :

Kesehatan Brain Rot Media Sosial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :