
Ilustrasi Hari Laut Sedunia (Foto: Jaringan Prima)
Jakarta, Jurnas.com - Laut bukan sekadar tempat berlibur atau sumber makanan; ia adalah fondasi kehidupan di Bumi. Maka, tidak heran jika setiap tanggal 8 Juni dunia memperingati Hari Laut Sedunia (World Oceans Day) sebagai bentuk pengakuan atas peran vital laut — dari menghasilkan oksigen hingga menopang ekonomi global.
Laut menutupi lebih dari 70% permukaan Bumi, memproduksi lebih dari 50% oksigen yang kita hirup, dan menjadi rumah bagi mayoritas keanekaragaman hayati dunia. Lebih dari 1 miliar manusia bergantung pada laut sebagai sumber utama protein, dan diperkirakan 40 juta pekerjaan berbasis laut akan tercipta hingga tahun 2030.
Namun ironisnya, di balik kekayaan itu, laut kini sedang terancam. 90% populasi ikan besar telah habis, 50% terumbu karang rusak, dan polusi serta pengasaman laut terus menggerogoti keseimbangan ekosistemnya. Jika tidak segera dilindungi, kita bukan hanya kehilangan destinasi wisata, tapi juga sumber utama kehidupan.
Sejarah Singkat Hari Laut Sedunia
Dikutip dari laman PBB dan National Today, gagasan Hari Laut Sedunia pertama kali muncul dalam KTT Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro tahun 1992 oleh delegasi Kanada. Namun baru pada 5 Desember 2008, melalui resolusi 63/111, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi menetapkan 8 Juni sebagai Hari Laut Sedunia, dan diperingati secara global mulai tahun 2009.
Koordinasi globalnya dijalankan oleh The Ocean Project sejak tahun 2002. Organisasi ini tidak hanya mempopulerkan Hari Laut Sedunia, tetapi juga secara aktif membangun jejaring aksi dan edukasi lintas negara — dari kampanye plastik, konservasi terumbu karang, hingga advokasi 30×30 (melindungi 30% lautan hingga 2030).
Peringatan Hari Laut Sedunia Tahun 2025
Mengutip laman United Nation, tahun ini, Hari Laut Sedunia mengusung tema “Wonder: Sustaining what sustains us”, sejalan dengan Dekade Ilmu Kelautan PBB dan World Ocean Conference 2025. Tema ini mengajak dunia untuk kembali menemukan keajaiban laut: keindahannya, misterinya, dan peran vitalnya dalam menjaga kehidupan.
Lebih dari sekadar perayaan, tema ini adalah seruan untuk menjaga apa yang telah menjaga kita selama ini — melalui rasa ingin tahu, kebijaksanaan, dan komitmen kolektif.
Kolaborasi Global untuk Lindungi Ekosistem Laut
Berbagai badan PBB ikut ambil bagian dalam upaya pelestarian laut secara kolektif. UNESCO melalui IOC mengoordinasikan riset kelautan, sedangkan UNEP fokus pada penanganan polusi dan kerusakan ekosistem.
Sementara itu, FAO memperkuat konservasi perikanan, dan IMO menjaga keselamatan pelayaran serta mencegah polusi laut dari sektor maritim. Semua ini menunjukkan bahwa penyelamatan laut adalah tanggung jawab lintas sektor.
Makna dan Tujuan Peringatan Hari Laut Sedunia
Laut bukan hanya tempat wisata atau ladang ekonomi, tapi juga pengendali iklim dan penghasil oksigen. Dalam skala global, laut menyerap karbon dan panas, menjaga keseimbangan atmosfer.
Jika laut rusak, maka efeknya bisa meluas ke pertanian, cuaca ekstrem, hingga krisis pangan global. Karena itu, melindungi laut adalah bagian dari melindungi masa depan umat manusia.
Merawat laut tidak selalu butuh alat selam atau laboratorium ilmiah. Langkah sederhana seperti mengurangi plastik sekali pakai atau membersihkan sampah di pantai dapat menjadi awal perubahan besar.
Selain itu, kita bisa menyebarkan pengetahuan kepada orang lain, misalnya melalui kampanye "We Are Blue, Tell Two" — mengenakan warna biru dan membagikan dua fakta penting tentang laut.
Peringatan ini bukan hanya seremoni satu hari, tetapi gerakan berkelanjutan sepanjang tahun. The Ocean Project pun terus menyediakan panduan dan aksi nyata agar masyarakat tetap terlibat setelah 8 Juni berlalu.
Dengan cara ini, Hari Laut Sedunia tidak hanya menjadi perayaan simbolis, tetapi juga momentum kolektif yang terus tumbuh dan bergerak menuju restorasi laut.
Laut telah memberi kita banyak hal: oksigen, makanan, pekerjaan, bahkan inspirasi. Sekarang, saatnya kita membalasnya dengan perlindungan dan pemulihan.
Karena menjaga laut bukan hanya tugas ilmuwan atau aktivis, melainkan panggilan bagi siapa pun yang ingin masa depan tetap layak untuk dihuni. (*)
KEYWORD :Hari Laut Sedunia 8 Juni Peringatan Hari Laut