
Parma FC berubah menjadi Parma Calcio setelah bangkrut (Foto: NBC Sports)
Jakarta, Jurnas.com - Gelar juara dan sejarah panjang kadang kala bukanlah jaminan sebuah klub kebal dari krisis keuangan. Beberapa klub ternama Eropa dengan basis suporter besar dan prestasi membanggakan ternyata pernah terpuruk karena utang menggunung.
Bahkan, tak sedikit yang akhirnya bangkrut, kehilangan status profesional, hingga terpaksa memulai kembali dari nol.
Kebangkrutan klub bukan semata disebabkan performa di lapangan, tapi lebih sering berasal dari manajemen keuangan yang amburadul, pengeluaran tak terkontrol, hingga skandal sponsor.
Berikut ini tujuh klub yang pernah dinyatakan bangkrut karena terlilit utang:
1. Parma Calcio (Italia)
Dahulu bernama Parma FC, klub ini sempat menjadi raksasa Eropa pada 1990-an dengan pemain top seperti Buffon, Crespo, dan Cannavaro. Namun semuanya berubah saat Parmalat, sponsor utama mereka, bangkrut karena skandal keuangan besar pada 2004.
Parma pun ikut terseret dan kembali bangkrut pada 2015 karena utang lebih dari €200 juta. Klub dibubarkan secara hukum dan harus memulai lagi dari Serie D dengan nama baru Parma Calcio 1913.
2. Rangers FC (Skotlandia)
Klub dengan sejarah panjang di Skotlandia ini rupanya pernah mengalami kolaps keuangan pada 2012 akibat utang pajak yang tidak terbayar. Meski masih menjadi salah satu klub tersukses dalam sejarah sepak bola dunia, Rangers dinyatakan bangkrut dan masuk proses likuidasi.
Kala itu, aset klub dijual ke perusahaan baru dan Rangers harus memulai dari divisi keempat, sebelum kembali ke papan atas lima tahun kemudian.
3. SSC Napoli (Italia)
Sebelum kembali bersinar seperti sekarang, Napoli pernah mengalami kehancuran pada 2004. Masalah keuangan yang dibiarkan menumpuk membuat klub ini dililit utang hingga tak mampu membayar gaji pemain.
Aurelio De Laurentiis, produser film Italia, menyelamatkan klub dengan membentuk entitas baru bernama Napoli Soccer, yang memulai dari Serie C1. Setelah beberapa tahun, klub kembali menggunakan nama asli SSC Napoli dan meraih kesuksesan.
4. Girondins de Bordeaux (Prancis)
Salah satu klub bersejarah Prancis ini mengajukan kebangkrutan pada 2021 setelah gagal mengelola keuangan pasca ditinggal sponsor utama. Utang besar, pengelolaan buruk, dan dampak pandemi memperparah kondisi mereka.
Meski sempat lolos dari ancaman degradasi paksa, Bordeaux akhirnya terperosok ke divisi ketiga, kehilangan banyak pemain inti, dan harus memulai proses restrukturisasi besar-besaran.
5. Royal Excel Mouscron (Belgia)
Mouscron memiliki sejarah panjang masalah kepemilikan dan keuangan, termasuk keterlibatan dalam kasus pencucian uang. Pada awal 2022, klub ini kehilangan lisensi profesional akibat utang sekitar €10 juta dan akhirnya dinyatakan bangkrut secara resmi.
Tidak lama kemudian, semua kegiatan operasional dihentikan dan klub ini tak lagi tercatat dalam kompetisi utama Belgia.
6. Tyresö FF (Swedia, Tim Wanita)
Meskipun berhasil mencapai final Liga Champions Wanita UEFA tahun 2014, Tyresö FF harus menghadapi kenyataan pahit tak lama kemudian. Klub ini bangkrut karena kegagalan keuangan internal dan kehilangan semua pemain bintangnya, termasuk Marta dari Brasil.
7. KFC Uerdingen 05 (Jerman)
Dulunya semifinalis Piala Winners UEFA 1986, klub ini mengalami penurunan drastis. Pada 2025, klub ini akhirnya dideklarasikan bangkrut, dengan semua pemain dilepas dan kegiatan dihentikan.
Ketidakmampuan membayar gaji serta kehilangan sponsor membuat klub ini dikeluarkan dari sistem liga profesional Jerman.
KEYWORD :Klub Terlilit Utang Fakta Unik Sepak Bola Parma Calcio