Jum'at, 06/06/2025 23:55 WIB

Menkes Masuk Radar Reshuffle, Pengamat: Sering Buat Polemik

Kebijakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sering timbulkan polemik. Cocok direshuffle

Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Jurnas/Setpres).

Jakarta, Jurnas.com- Praktisi ilmu komunikasi, Dr Algooth Putranto, menilai kebijakan yang dibuat Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kerap kali menimbulkan polemik. Menjadi hal yang wajar jika kemudian Menkes yang merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu dirumorkan masuk radar reshuffle usai bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan.

"Ketika sudah menjadi pejabat publik, gaya berkomunikasi itu harus diperhatikan. Apalagi berkaitan dengan kebijakan yang berdampak langsung pada ekosistemnya maupun masyarakat secara umum. Saya melihat rumor reshuffle (Menkes) itu menjadi hal yang wajar," kata Algooth dalam wawancaranya kepada media di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Sehari sebelumnya Menkes menemui Presiden Prabowo. Ia mengatakan terkait reshuffle itu sesungguhnya menjadi hak penuh dari presiden. Sementara itu pada peringatan hari Kebangkitan Nasional di Aula FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Mei 2025, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyampaikan beberapa gugatan.

Salah satu gugatannya adalah meminta Budi Gunadi Sadikin dicopot dari posisinya sebagai Menteri Kesehatan. Ikatan alumni FKUI mendesak pemerintah untuk mengevaluasi ulang kebijakan-kebijakan kesehatan yang tidak prorakyat tapi pro-kepentingan sesaat. Gugatan itu disampaikan sebagai buntut dari berbagai gesekan yang terjadi antara institusi pendidikan kedokteran dan Kementerian Kesehatan.

Algooth juga mencatat sejumlah polemik yang pernah dibuat oleh Menkes. Diantaranya terkait pernyataan bahwa laki-laki yang memakai celana jeans ukuran 33 berpotensi lebih cepat meninggal dunia karena sudah mengalami obesitas yang dikaitkan dengan risiko kematian lebih tinggi. Selanjutnya lagi adalah pernyataan yang menyebut orang dengan gaji Rp 15 juta memiliki kepintaran dan kesehatan yang lebih baik dibandingkan bergaji Rp 5 juta.

“Komunikasi semacam itu sungguh sangat beresiko. Rasanya Pak Presiden harus mempertimbangkan menteri-menterinya yang kerap menimbulkan kegaduhan dan polemik,” kata Algooth.

Algooth juga menyoroti latar belakang dari Budi Gunadi Sadikin yang bukan berasal dari lingkungan ilmu kedokteran. Budi Gunadi Sadikin merupakan lulusan Jurusan Fisika Nuklir Institut Teknologi Bandung yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN. Budi Gunadi Sadikin ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Kesehatan menggantikan Terawan Agus Putranto.

“Rekam jejak beliau memang cukup jauh dari dunia kedokteran. Artinya, kalau Presiden Prabowo ingin bisa mewujudkan Asta Cita terkait dengan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat maka sosok yang harusnya memimpin dunia kesehatan adalah sosok yang memang memahami ilmunya dan juga masyarakatnya,” tutupnya. 

KEYWORD :

Reshuffle Menkes Pengamat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :