Ilustrasi - kisah Uwais Al Qarni (Foto: Unsplash/Wolfgang Hasselmann)
Jakarta, Jurnas.com - Di sebuah desa bernama Qarn, di Yaman, tinggal seorang pemuda bernama Uwais Al-Qarni, yang menderita penyakit sopak, sebuah kondisi yang membuat kulitnya menjadi belang.
Meski begitu, Uwais dikenal sebagai pemuda yang saleh dan sangat berbakti kepada ibunya yang telah tua dan menderita kelumpuhan.
Ibunya yang sudah lanjut usia meminta dengan tulus agar Uwais berusaha untuk membawa dirinya berhaji, meskipun kondisi mereka sangat sederhana.
Akan tetapi, permintaan itu terasa sulit bagi Uwais, mengingat jarak yang jauh antara Yaman dan Makkah, serta keterbatasan harta dan kendaraan.
Setelah berpikir keras, Uwais akhirnya memutuskan untuk membeli anak lembu dan merawatnya di puncak bukit. Setiap hari ia menggendong lembu tersebut, berusaha dengan gigih meskipun banyak yang mencibirnya. Namun Uwais tidak peduli dengan ejekan orang, ia terus melakukannya dengan penuh ketekunan.
Setelah berbulan-bulan berlatih dan merawat lembu tersebut, tiba saatnya musim haji tiba. Uwais memutuskan untuk menggendong ibunya berjalan kaki menuju Makkah.
Dengan penuh cinta, ia berjalan menggendong ibunya di sepanjang perjalanan menuju Baitullah. Sesampainya di Kabah, ibunya terharu melihat tempat suci tersebut, dan Uwais berdoa untuk ibu tercinta, memohon ampunan untuknya.
Ibunya pun bertanya:
"Bagaimana dengan dosamu?"
Uwais dengan tulus menjawab:
"Dengan terampuninya dosa ibu, maka ibu akan masuk surga. Cukuplah ridha ibu yang akan membawaku ke surga."
Sebagai balasan dari pengorbanan dan ketulusan hati Uwais, Allah memberikan karunia kepadanya. Uwais disembuhkan dari penyakit sopaknya, meninggalkan hanya sebuah tanda kecil di tengkuknya.
Keikhlasan dan cinta Uwais kepada ibunya menjadi teladan pengorbanan seorang anak yang penuh kasih sayang. (NU Online)
KEYWORD :
Uwais Al Qarni Haji Kisah Islam
