Jum'at, 06/06/2025 22:01 WIB

5 Amalan Sunnah Menjelang Idul Adha, Persiapan Sambut Hari Raya Kurban

Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari besar umat Islam yang penuh makna spiritual, dan dilaksanakan setiap 10 Dzulhidjjah

Ilustrasi sedang menyambut Idul Adha (Foto: Pexels/RDNE Stock)

Jakarta, Jurnas.com - Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari besar umat Islam yang penuh makna spiritual, dan dilaksanakan setiap 10 Dzulhidjjah, bulan keduabelas dalam kalender Islam atau Hijriyah. Menjelang datangnya Hari Raya Kurban, umat Islam di seluruh dunia mempersiapkan diri—bukan hanya secara lahiriah dengan menyembelih hewan kurban, tetapi juga secara batiniah melalui berbagai amalan sunnah yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Amalan-amalan ini bukan sekadar tradisi, melainkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih pahala, dan menghidupkan hari-hari yang dimuliakan dalam kalender Islam. Berikut adalah 5 amalan yang dianjurkan jelang Idul Adha, Hari Raya Kurban, yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Puasa Hari Arafah (9 Dzulhijjah)

Bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, puasa pada hari Arafah menjadi salah satu amalan paling utama. Hari ini jatuh pada 9 Dzulhijjah, sehari sebelum Idul Adha.

Rasulullah SAW bersabda:
"Puasa pada hari Arafah, aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya."
(HR. Muslim)

Puasa ini adalah kesempatan emas untuk meraih pengampunan dua tahun dosa sekaligus, menjadikannya salah satu hari puasa paling dianjurkan dalam Islam.

2. Memperbanyak Takbir, Tahlil, dan Tahmid

Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari paling mulia dalam Islam. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan adalah memperbanyak dzikir, terutama takbir, tahlil, dan tahmid.

Takbir umum dimulai sejak malam 1 Dzulhijjah. Sedangkan takbir muqayyad (yang dikumandangkan setelah shalat wajib) dimulai dari Subuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga Asar hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).

Ini bukan hanya bentuk syiar, tetapi juga cara menyemarakkan momen sakral Idul Adha dengan pujian kepada Allah SWT.

3. Bersedekah dan Memperbanyak Ibadah Sunnah

Selain ibadah kurban, amalan pribadi seperti bersedekah, membaca Al-Qur’an, memperbanyak istighfar, serta melakukan shalat sunnah sangat dianjurkan.

Momen ini menjadi peluang untuk meningkatkan spiritualitas pribadi dan memperkuat koneksi vertikal kepada Sang Pencipta serta horizontal kepada sesama.

4. Tidak Memotong Rambut dan Kuku (Bagi yang Ingin Berkurban)

Salah satu sunnah yang sering luput adalah menahan diri dari memotong rambut dan kuku bagi mereka yang berniat berkurban, mulai dari 1 Dzulhijjah hingga hewan kurban disembelih.

Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Jika kalian melihat hilal Dzulhijjah dan salah satu di antara kalian ingin berkurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya hingga ia menyembelih hewan kurbannya."
(HR. Muslim)

Ini adalah bentuk simbolik ikut serta dalam nuansa ibadah kurban, menyerupai kondisi jamaah haji yang sedang berihram.

5. Mandi dan Mengenakan Pakaian Terbaik pada Hari Raya

Pada pagi hari Idul Adha, disunnahkan untuk mandi dan mengenakan pakaian terbaik sebelum berangkat ke tempat shalat Id. Ini menunjukkan semangat menyambut hari raya dengan penuh kesucian dan kebahagiaan.

Sebagaimana Idul Fitri, Idul Adha juga dirayakan dengan semangat berbagi, syukur, dan kebersamaan. (*)

Wallohu`alam

KEYWORD :

Idul Adha Bulan Dzulhijjah Amalan Sunnah Kurban Amalan Djulhijjah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :