Jum'at, 06/06/2025 07:41 WIB

Pola Makan Sehat Ini Bisa Turunkan Risiko Demensia hingga 25 Persen

Penelitian baru menemukan bahwa pola makan sehat seperti diet MIND dapat mengurangi risiko demensia hingga 25%

Cara diet alami ( Foto : Kompas.com )

Jakarta, Jurnas.com - Mengubah pola makan bisa jadi kunci untuk menjaga daya ingat tetap tajam hingga usia lanjut. Makan sayur hijau, berry, kacang-kacangan, dan minyak zaitun bukan hanya baik untuk jantung—ternyata juga bisa melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif.

Sebuah studi besar yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Hawaii menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengikuti pola makan sehat sperti diet MIND secara konsisten memiliki risiko lebih rendah terkena Alzheimer dan demensia hingga 25%. Ini berlaku bahkan jika perubahan dilakukan di usia 60-an.

Diet MIND, Perpaduan Mediterania dan DASH

MIND adalah singkatan dari Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay, sebuah pendekatan diet yang menggabungkan prinsip diet Mediterania dan DASH. Diet ini menekankan konsumsi sayuran hijau, buah beri, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, ikan, dan minyak zaitun—makanan yang dikenal menyehatkan otak dan jantung sekaligus.

Berbeda dari pola makan standar yang sering tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, diet MIND dirancang untuk mendukung fungsi otak dan memperlambat penurunan kognitif, termasuk mencegah Alzheimer.

Makan Sehat, Otak Lebih Kuat

Penelitian ini berasal dari analisis data hampir 93.000 orang dewasa berusia 45–75 tahun yang tergabung dalam Multiethnic Cohort Study di California dan Hawaii sejak tahun 1990-an. Peneliti dari University of Hawaii at Mānoa mengamati pola makan para peserta dan mencocokkannya dengan riwayat kesehatan mereka selama puluhan tahun.

Hasilnya menunjukkan bahwa peserta yang mengikuti diet MIND secara konsisten mengalami penurunan risiko demensia sebesar 9 persen. Lebih signifikan lagi, mereka yang memperbaiki pola makan mereka selama masa studi mengalami penurunan risiko hingga 25 persen, dibandingkan mereka yang justru mengabaikan kualitas makanannya.

Manfaat ini berlaku baik bagi yang memulai sejak paruh baya maupun setelah usia 60 tahun, menunjukkan bahwa perbaikan pola makan bermanfaat di segala usia.

Tidak Semua Orang Dapat Manfaat yang Sama

Penurunan risiko paling besar terlihat pada peserta keturunan Afrika-Amerika, Latino, dan kulit putih. Sementara itu, hasilnya tidak signifikan untuk peserta Asia-Amerika, yang memang cenderung memiliki angka demensia lebih rendah. Ini membuka kemungkinan bahwa diet tradisional lain—yang belum tercakup dalam diet MIND—juga berperan penting dalam melindungi otak.

Perubahan Kecil, Dampak Besar bagi Kesehatan Otak

Langkah sederhana seperti menambahkan buah beri ke menu mingguan, memilih minyak zaitun daripada mentega, atau mengonsumsi kacang alih-alih camilan olahan dapat berdampak nyata bagi kesehatan otak. Efek perlindungan ini tetap terlihat meskipun memperhitungkan gaya hidup lain seperti olahraga, pendidikan, atau kebiasaan merokok.

Bukti Awal yang Perlu Didalami

Meski bersifat observasional dan belum membuktikan sebab-akibat, penelitian ini menjadi dasar penting untuk studi lanjutan. Tim berencana menganalisis biomarker seperti peradangan, kolesterol, dan mikrobioma usus, serta melakukan uji coba terkontrol untuk menguatkan temuan.

Dengan prediksi jumlah penderita demensia yang akan meningkat drastis dalam dekade-dekade mendatang, bahkan penundaan kecil dalam kemunculan penyakit ini dapat berdampak besar bagi jutaan keluarga.

Dengan meningkatnya jumlah penderita demensia secara global, diet MIND menawarkan pendekatan sederhana yang bisa dimulai dari meja makan untuk melindungi otak di masa depan.

Studi ini dipresentasikan pada NUTRITION 2025 , pertemuan tahunan American Society for Nutrition (*)

Sumber: earth.com

KEYWORD :

Pola Makan Sehat Diet MIND Cegah dimensia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :