
Umat Muslim berdoa mengelilingi Kakbah di Masjidil Haram, selama ibadah haji tahunan di Mekkah pada 27 September 2014. (FOTO: REUTERS)
JAKARTA - Diperkirakan 1,8 juta umat Muslim sedang bersiap untuk menunaikan ibadah haji ke Mekkah yang dimulai pada tanggal 4 Juni.
Haji adalah pertemuan tahunan terbesar umat Islam dari seluruh dunia dan merupakan perjalanan sekali seumur hidup bagi banyak orang.
Dalam penjelasan visual ini, kami membahas 10 pertanyaan yang sering diajukan tentang Haji, memberikan wawasan tentang makna, ritual, dan persiapannya.
1. Apa itu Haji?
Haji adalah ibadah tahunan ke Mekkah, Arab Saudi, dan merupakan rukun Islam kelima dan terakhir, bersama dengan pernyataan iman (syahadat), shalat lima waktu, zakat wajib , dan puasa selama bulan Ramadan.
Kata ini berasal dari akar kata bahasa Arab “hjj”, yang berarti “berniat melakukan perjalanan” atau “berangkat untuk tujuan tertentu”.
Perjalanan ini wajib dilaksanakan sekali seumur hidup bagi semua umat Islam dewasa yang mampu secara fisik dan finansial untuk melaksanakannya.
2. Kapan Haji dilaksanakan?
Ibadah Haji dilaksanakan antara tanggal 8 dan 12 (atau 13) Dzulhijjah, bulan ke-12 dan terakhir dalam kalender Islam. Waktu pelaksanaannya jatuh sekitar 70 hari setelah berakhirnya bulan Ramadan, meskipun ini dapat sedikit berbeda tergantung pada siklus bulan.
Pada tahun 2025, ibadah Haji akan berlangsung dari tanggal 4 Juni hingga 9 Juni, tetapi banyak yang mulai tiba beberapa hari dan minggu ke depan untuk mempersiapkan perjalanan.
Karena kalender Islam mengikuti siklus lunar, dengan bulan yang berlangsung selama 29 atau 30 hari, Haji bergeser 10 hingga 12 hari lebih awal setiap tahun dalam kalender Gregorian. Khususnya, tahun ini menandai terakhir kalinya selama 16 tahun ke depan haji akan jatuh pada puncak musim panas di Mekkah.
3. Mengapa umat Islam melakukan Haji?
Umat Islam meyakini bahwa Haji merupakan perintah langsung dari Allah, sebagaimana tercantum dalam kitab suci umat Islam, Al -Quran.
Hal ini ditegaskan saat Haji wada’ Nabi Muhammad pada tahun 632 M, tahun ke-10 kalender Islam.
Tradisi Islam menyatakan bahwa Kakbah, bangunan batu yang dilapisi sutra hitam di tengah Masjidil Haram di Mekkah, tempat banyak ritual haji berlangsung, dibangun oleh Nabi Ibrahim dan putranya Ismail atas perintah Tuhan. Ini menandai asal mula haji, yang ditetapkan sebagai ritual ilahi untuk pertama kalinya.
Perjalanan ini bersifat spiritual, dan dianggap memungkinkan umat Muslim untuk mencari pengampunan, menyucikan jiwa mereka, dan menunjukkan ketundukan mereka kepada Tuhan. Kata Haji disebutkan 12 kali di seluruh Al-Quran, termasuk satu bab yang dinamai menurut namanya.
Ibadah Haji juga berfungsi sebagai pengingat akan datangnya Hari Kiamat, dan dengan melaksanakannya, umat Islam mengikuti contoh Nabi Ibrahim dan keluarganya, yang tindakannya diperingati selama ritual ibadah haji.
Pada akhirnya, ibadah Haji merupakan cara untuk memenuhi kewajiban agama utama dan memperkuat keimanan seseorang.
4. Berapa lama ibadah Haji berlangsung?
Ibadah Haji berlangsung selama lima hingga enam hari, tergantung pada cara pelaksanaannya. Ibadah ini dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah, hari yang dikenal sebagai Tarwiyah, saat banyak jamaah haji melakukan perjalanan ke Mina, sebuah lembah gurun yang terletak sekitar 8 kilometer (5 mil) dari Mekkah, tempat mereka bermalam untuk mempersiapkan ritual hari berikutnya.
Berakhir dengan hari Tashreeq, saat para peziarah kembali ke Mina untuk melempari Iblis secara simbolis di sebuah tempat bernama Jamarat, setelah itu mereka melakukan ritual terakhir untuk melambangkan berakhirnya Haji. Sebagian mungkin berangkat pada tanggal 12 jika mereka menyelesaikan ritual mereka lebih awal, sementara yang lain tinggal sampai tanggal 13.
5. Apa perbedaan antara Haji dan Umrah?
Sementara Haji merupakan ibadah wajib yang harus dilaksanakan sekali seumur hidup bagi seluruh umat Muslim yang mampu, Umrah merupakan ibadah Haji yang lebih kecil dan lebih sederhana yang dapat dilaksanakan umat Muslim kapan saja sepanjang tahun.
6. Ritual utama apa yang dilakukan umat Islam selama Haji?
Umat Islam melaksanakan berbagai ritual dan tata cara pada hari-hari haji, yang dapat dijelaskan dalam langkah-langkah berikut.
HARI KE-1
Ihram – Memasuki kondisi Ihram merupakan kondisi fisik dan spiritual, yang melibatkan niat atau niat untuk melaksanakan haji, mengenakan pakaian khusus (dua pakaian yang tidak dijahit untuk pria dan pakaian sopan untuk wanita), dan mematuhi perilaku yang ditentukan.
Ritual ini harus dilakukan sebelum memasuki Mekkah, baik di negara asal peziarah atau di salah satu lokasi yang ditentukan di pinggiran Mekkah.
Tawaf Kedatangan – Setelah memasuki Mekkah dengan mengenakan Ihram, banyak jamaah Haji melakukan Tawaf awal dengan mengelilingi Kakbah tujuh kali berlawanan arah jarum jam. Ini melambangkan persatuan dalam penyembahan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jamaah Haji kemudian dapat melakukan sa`i, sebuah ritual berjalan tujuh kali di antara bukit Safa dan Marwa, yang terletak di dalam Masjidil Haram.
Mina – Jemaah Haji berangkat ke Mina, yang terletak sekitar 8 km (5 mil) di sebelah timur Kakbah, tempat mereka akan menghabiskan malam untuk berdoa dan merenung. Mina dikenal sebagai “kota tenda” karena hamparan tenda putih yang luas untuk menampung jutaan jemaah Haji.
HARI Ke-2
Hari Arafah – Pada hari kedua Haji, jemaah tiba lebih awal di padang Arafah, sekitar 15 km (9 mil) dari Mina. Mereka menghabiskan sore hari dengan wukuf (berdiri) dari tengah hari hingga matahari terbenam, berdoa dan bertaubat. Arafah merupakan ritual Haji yang paling penting. Umat Islam di seluruh dunia dianjurkan untuk berpuasa pada hari ini.
Muzdalifah – Setelah matahari terbenam, para peziarah pergi ke Muzdalifah, sekitar 9 km (5,5 mil) jauhnya, di mana mereka melaksanakan salat Magrib dan Isya sebelum mengumpulkan kerikil untuk ritual hari berikutnya. Di sana mereka bermalam di bawah langit terbuka.
HARI KE-3
Pada hari ini, umat Islam di seluruh dunia merayakan hari pertama Idul Adha, atau perayaan pengorbanan.
Rami al-Jamarah al-Kubra (melempari batu ke pilar terbesar) – Jemaah haji kembali ke Mina, di mana mereka melempar tujuh kerikil ke pilar batu terbesar dari tiga pilar batu. Ritual ini melambangkan melempari batu kepada setan yang melambangkan penolakan terhadap godaan Setan.
Qurbani (pengorbanan hewan) – Para peziarah, atau agen yang mewakili mereka, mempersembahkan pengorbanan hewan untuk mengenang kesediaan Abraham mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatan kepada Tuhan.
Halq atau Taqsir (mencukur atau memangkas rambut) – Pria mencukur atau memangkas rambut kepala mereka dan wanita memotong sebagian kecil rambut. Ini melambangkan pembaruan spiritual.
Tawaf al-Ifadah (Tawaf utama) – Jemaah kembali ke Mekah untuk melakukan Tawaf diikuti dengan Sa`i.
HARI KE-4 DAN KE-5
Mina – Jemaah haji kembali ke Mina dan melaksanakan Rami (pelemparan batu) pada ketiga pilar batu setiap hari.
HARI KE-6 (opsional)
Mina – Jemaah yang tinggal sehari ekstra mengulang ritual melempar jumrah di ketiga pilar.
Tawaf perpisahan
Sebelum meninggalkan Mekkah, para peziarah melakukan Tawaf terakhir mengelilingi Kakbah, yang dikenal sebagai Tawaf al-Wada atau “tawaf perpisahan,” yang menandakan perpisahan spiritual dengan tempat suci tersebut.
7. Apa saja jenis-jenis Haji?
Ada tiga jenis haji untuk memudahkan umat Islam dari berbagai lokasi dan kemampuan:
Haji Tamattu (Haji yang “dipermudah”) – Haji Tamattu adalah jenis Haji yang paling umum, khususnya bagi jemaah Haji internasional atau mereka yang tinggal di luar Mekkah. Dalam bentuk Haji ini, jamaah Haji terlebih dahulu melakukan umrah, keluar dari ihram, dan kemudian kembali ke ihram untuk melakukan haji. Bagi mereka yang melakukan Haji Tamattu, berkurban adalah wajib, kecuali jika mereka tidak mampu, dalam hal ini mereka diharuskan berpuasa.
Haji Qiran (Haji Gabungan) – Dalam Haji Qiran, jamaah menggabungkan umrah dan haji, mirip dengan Tamattu, tetapi tanpa keluar dari kondisi Ihram. Jamaah tetap mengenakan Ihram selama kedua ritual tersebut. Mengorbankan hewan juga diwajibkan bagi mereka yang mampu.
Haji Ifrad (Haji Sendiri) – Haji Ifrad diperuntukkan bagi jemaah yang melaksanakan Haji sendiri, tanpa digabung dengan umrah. Bentuk ini biasanya dilaksanakan oleh penduduk Mekkah. Bentuk Haji ini tidak mengharuskan penyembelihan hewan, meskipun dapat dilaksanakan secara sukarela.
8. Apa saja yang tidak diperbolehkan selama Haji?
Etika Haji melarang beberapa tindakan yang diizinkan dalam Islam, termasuk hubungan seksual (dan segala sesuatu yang mengarah ke sana, seperti berpelukan atau berciuman), mengumpat, berdebat, berburu, mencukur atau memotong rambut dan kuku, menggunakan parfum, mengatur atau melaksanakan pernikahan, mengenakan pakaian yang dijahit (untuk pria), menutupi kepala (untuk pria), dan menutupi wajah (untuk wanita).
Jika seorang jemaah Haji secara tidak sengaja atau tidak sadar melakukan sesuatu yang dilarang selama haji, biasanya ada tindakan dan langkah-langkah khusus untuk memperbaiki situasi mereka. Ini sering kali melibatkan pertobatan, serta menebus kesalahan dengan bersedekah atau berkurban.
9. Apa saja yang harus dipersiapkan untuk Haji?
Berkemas untuk haji memerlukan perencanaan yang matang untuk memastikan Anda memiliki semua yang dibutuhkan tanpa membawa barang bawaan yang berlebihan.
10. Bagaimana umat Islam menandai berakhirnya ibadah Haji?
Umat Islam menandai berakhirnya haji dengan Idul Adha, yang dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan berlangsung hingga tiga hari di banyak negara.
Hari itu dimulai dengan doa khusus sesaat setelah matahari terbit, saat umat Islam berkumpul di masjid atau area terbuka dengan mengenakan pakaian terbaik mereka. Sisa hari dihabiskan untuk berbagi makanan, bertukar hadiah, dan mengunjungi keluarga dan teman. Ucapan "Idul Fitri" yang berarti "Idul Fitri yang diberkati" biasanya diucapkan.
Idul Adha juga melibatkan ritual pengorbanan hewan, yang dikenal sebagai Qurbani. Umat Muslim yang mampu melakukannya akan mengorbankan seekor domba, kambing, sapi atau unta, dan dagingnya dibagi menjadi tiga bagian: satu untuk keluarga, satu untuk kerabat dan teman, dan satu untuk mereka yang membutuhkan. (*)
KEYWORD :Haji Muslim Mekkah Idul Adha