Rabu, 04/06/2025 09:59 WIB

6 Fans Ini Contoh Kecintaan untuk Klub Tak Mengenal Jarak

Di antara jutaan pendukung, ada sekelompok kecil suporter luar biasa yang rela menempuh ribuan kilometer, melintasi benua, bahkan melawan logika

Fans Jerman di Piala Dunia 2018 Rusia, Hubert Wirth (Foto: Sputnik Brazil)

Jakarta, Jurnas.com - Puluhan ribu penonton yang menghuni tribun dan tanpa lelah menyanyikan lagu dukungan untuk klub kesayangan dari peluit awal hingga peluit akhir, menjadi warna dalam sebuah pertandingan sepak bola.

Namun di antara jutaan pendukung, ada sekelompok kecil suporter luar biasa yang rela menempuh ribuan kilometer, melintasi benua, bahkan melawan logika, demi satu hal, yakni berada di sisi klub atau tim nasional tercinta mereka.

Salah satu kisah paling menakjubkan datang dari Ochirvaani Batbold, seorang penggemar Manchester United asal Mongolia. Namanya viral pada awal 2024 karena mengayuh sepeda sejauh hampir 9.000 kilometer selama 11 bulan, hanya untuk menyaksikan Setan Merah berlaga di Wembley dalam semifinal Piala FA.

Kala itu, Batbold melakukan hal tersebut karena tak mampu membeli tiket pesawat, tapi karena ingin menorehkan jejak perjalanan yang bermakna. Dalam wawancaranya dengan The Sun, Batbold menyebut perjalanannya sebagai bentuk ziarah.

Kisah yang tak kalah gila datang dari Hubert Wirth, kakek asal Jerman yang mengendarai traktor untuk menghadiri Piala Dunia 2018 di Rusia.

Perjalanannya bukan hanya menarik perhatian publik, tapi juga menjadi pengingat bahwa usia dan keterbatasan fisik tak pernah menjadi alasan bagi seseorang untuk berhenti mencintai sepak bola.

Beda lagi dengan Lewis McMeekin, seorang warga Australia yang merupakan suporter fanatik tim nasional Skotlandia. Dalam 12 tahun terakhir, ia telah menempuh lebih dari satu juta mil udara, melintasi samudera demi hadir langsung mendukung tim nasionalnya.

Dia juga mengaku telah menyaksikan lebih dari 50 pertandingan langsung, sebagian besar diadakan ribuan kilometer dari rumahnya di Sydney.

Pada 2003, publik sepak bola Eropa menyaksikan sebuah fenomena luar biasa. 80.000 fans Celtic membanjiri kota Seville, Spanyol, untuk final Piala UEFA melawan Porto.

Mereka datang dari seluruh penjuru Skotlandia dan Eropa, meski hanya sebagian yang memiliki tiket. Kehadiran mereka disebut sebagai eksodus terbesar suporter Skotlandia dalam sejarah, dan perilaku sportif ini mendapat pujian dari UEFA, FIFA, hingga media global.

Tak semua kisah datang dari level elit. Di Prancis, seorang suporter klub Le Mans sendirian menempuh perjalanan hampir 1.000 kilometer hanya untuk mendukung timnya dalam laga tandang melawan AS Nancy di kasta ketiga liga Prancis.

Dia merupakan satu-satunya pendukung tamu yang hadir di stadion hari itu, tetapi suaranya tetap terdengar lantang. Le Mans pun menang 6-3, dan pemain merayakan kemenangan bersamanya.

Dari India, kelompok suporter Kerala Blasters yang dikenal dengan sebutan Manjappada pernah mengorganisir 41 bus untuk mengangkut ribuan pendukung ke pertandingan pembuka musim 2019-2020.

Di era ketika kebanyakan orang menonton pertandingan dari layar ponsel dan berbagi opini lewat media sosial, mereka yang rela menempuh darat, laut, dan udara untuk hadir langsung di stadion adalah spesies langka dan terhormat.

KEYWORD :

Fans Loyal Fakta Unik Sepak Bola Hubert Wirth




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :