
Ilustrasi - Bek sayap Real Madrid, Dani Carvajal yang mengalami cedera ACL (Foto: Goal)
Jakarta, Jurnas.com - Cedera ligamen krusiat anterior (ACL) merupakan salah satu cedera yang sering dan cukup serius dialami saat berolahraga, khususnya dalam kegiatan yang melibatkan gerakan mendadak, perubahan arah yang cepat, atau lompat, seperti sepak bola, bola basket, dan voli.
Cedera ini tidak hanya menyakitkan, tetapi juga membutuhkan waktu pemulihan yang cukup lama, bahkan bisa memerlukan operasi.
Untuk menghindari cedera ACL, penting bagi seseorang untuk memahami penyebabnya dan menerapkan strategi pencegahan yang tepat. Salah satu cara paling efektif adalah melakukan pemanasan dan peregangan sebelum memulai aktivitas fisik. Pemanasan membantu meningkatkan suhu otot dan fleksibilitas, sementara peregangan dinamis mempersiapkan tubuh untuk gerakan yang lebih kompleks.
Selain itu, latihan penguatan otot inti dan otot sekitar lutut seperti paha depan (quadriceps) dan paha belakang (hamstring) sangat penting. Otot-otot ini berfungsi sebagai penyangga utama sendi lutut dan membantu menstabilkan gerakan agar tidak membebani ACL secara berlebihan. Latihan keseimbangan dan proprioseptif (kesadaran tubuh terhadap posisi) juga dapat membantu tubuh merespons dengan baik terhadap gerakan tak terduga.
Teknik olahraga yang benar juga berperan besar dalam pencegahan. Misalnya, saat mendarat dari lompatan, penting untuk melenturkan lutut dan pinggul serta menjaga posisi lutut agar tidak masuk ke dalam. Atlet atau penggemar olahraga disarankan untuk mengikuti pelatihan teknik yang diawasi oleh pelatih berpengalaman, terutama dalam cabang olahraga yang berisiko tinggi terhadap cedera ACL.
Terakhir, jangan abaikan sinyal tubuh. Jika merasa nyeri, tidak nyaman, atau kaku pada lutut, sebaiknya segera hentikan aktivitas dan konsultasikan dengan tenaga medis. Pencegahan cedera ACL tidak hanya menjaga performa olahraga, tetapi juga memastikan kualitas hidup tetap optimal dalam jangka panjang.
Tips Cedera ACL Olahraga