Sabtu, 31/05/2025 20:38 WIB

Napak Tilas Piala Dunia Antarklub, Dulu Cuma Dua Tim

Gelaran Piala Dunia Antarklub yang akan berlangsung bulan depan, menjadi ajang prestisius yang mempertemukan kampiun dari berbagai belahan benua.

Trofi Piala Dunia Antarklub (Foto: Juventus Official Site)

Jakarta, Jurnas.com - Gelaran Piala Dunia Antarklub yang akan berlangsung bulan depan, menjadi ajang prestisius yang mempertemukan kampiun dari berbagai belahan benua.

Namun siapa sangka, turnamen ini dulunya hanyalah laga antara dua tim, yaitu juara kompetisi UEFA di Eropa dan juara Amerika Selatan, guna memperebutkan trofi Piala Interkontinental.

Piala Interkontinental pertama kali digelar pada tahun 1960, ketika Real Madrid, sang juara Eropa, menghadapi Peñarol dari Uruguay, juara Copa Libertadores. Laga tersebut mencerminkan dominasi dua kutub sepak bola dunia Eropa dan Amerika Latin.

Formatnya pun sederhana, hanya dua leg kandang-tandang. Namun intensitasnya kerap luar biasa, bahkan tak jarang berujung kericuhan, seperti yang terjadi dalam laga Independiente vs Inter Milan pada era 1960-an.

Meski dianggap eksklusif, Piala Interkontinental tak luput dari kritik karena menutup pintu bagi klub-klub dari Asia, Afrika, dan kawasan lain yang menjuarai turnamen konfederasi.

FIFA lalu mengajukan ide untuk memperluas cakupan turnamen, hingga akhirnya digelar edisi pertama Piala Dunia Antarklub di Brasil pada 2000. Turnamen tersebut mempertemukan delapan tim dari enam konfederasi.

Sayangnya, proyek ambisius tersebut belum berumur panjang. Edisi 2001 batal digelar karena krisis keuangan mitra penyelenggara. Akibatnya, FIFA sempat mengistirahatkan turnamen tersebut hingga akhirnya dihidupkan kembali pada 2005 dalam format yang lebih terstruktur.

Sejak 2005, Piala Dunia Antarklub FIFA digelar rutin setiap tahun, melibatkan enam juara konfederasi ditambah satu wakil dari tuan rumah. Klub-klub Eropa mulai menunjukkan dominasinya dalam dua dekade terakhir.

Real Madrid mencatatkan rekor lima gelar, disusul Barcelona dan Corinthians. Sementara itu, klub-klub Asia dan Afrika mulai mencuri perhatian, seperti Al Ain (UAE) yang tembus final 2018 dan Al Hilal (Saudi) yang menantang Flamengo dan Chelsea dalam turnamen edisi 2022.

Format Piala Dunia Antarklub FIFA yang terbatas hanya tujuh tim masih menuai kritik karena terkesan terlalu mengutamakan klub Eropa dan Amerika Latin. Hal ini mendorong FIFA untuk meluncurkan format baru yang lebih inklusif dan masif.

Walhasil, mulai tahun ini turnamen Piala Dunia Antarklub akan diikuti oleh 32 klub peserta. Adapun negara pertama yang akan menjadi tuan rumah ialah Amerika Serikat.

Format baru ini akan menjadi titik balik besar dalam sejarah kompetisi antar-klub global. UEFA Champions League dan Copa Libertadores akan tetap jadi jalur utama, namun klub dari CONCACAF, AFC, CAF, dan OFC kini memiliki peluang lebih besar untuk menantang dominasi klub-klub raksasa Eropa.

KEYWORD :

Piala Dunia Antarklub Fakta Unik Sepak Bola Turnamen Interkontinental




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :