
Pasangan bulutangkis Ganda Putri, Greysia Polii-Apriani Rahayu (Foto: Ist)
Jakarta, Jurnas.com - Dalam setiap pertandingan bulutangkis profesional, penonton sering diingatkan untuk tidak menggunakan flash kamera, baik dari ponsel maupun kamera profesional.
Larangan ini bukan tanpa alasan dan memiliki tujuan penting demi kelancaran dan keamanan jalannya pertandingan.
Salah satu alasan utama larangan penggunaan flash adalah untuk menjaga konsentrasi para pemain. Bulutangkis adalah olahraga yang sangat cepat dan memerlukan refleks tinggi.
Cahaya terang yang tiba-tiba dari flash kamera dapat mengganggu penglihatan pemain, menyebabkan kehilangan fokus, dan berpotensi memengaruhi performa mereka secara signifikan.
Selain itu, flash yang menyilaukan juga bisa membahayakan keselamatan pemain. Dalam olahraga dengan kecepatan bola yang sangat tinggi, gangguan sekecil apa pun bisa menyebabkan kesalahan fatal hingga cedera.
Di sisi lain, penggunaan flash secara berlebihan juga dapat mengganggu pengalaman menonton penonton lain di arena. Cahaya yang tiba-tiba dan berulang-ulang dapat mengalihkan perhatian dan membuat suasana pertandingan kurang nyaman.
Untuk itu, panitia pertandingan biasanya melarang keras penggunaan flash kamera dan meminta penonton menggunakan mode diam atau tanpa flash saat mengambil foto atau video. Kepatuhan terhadap aturan ini adalah bentuk penghormatan terhadap para atlet dan kelancaran pertandingan.
Penggunaan teknologi kamera tanpa flash juga semakin mudah di era modern ini, sehingga penonton tetap dapat mengabadikan momen-momen penting tanpa mengganggu jalannya pertandingan.
KEYWORD :Bulutangkis Flash Atlet Larangan