Sabtu, 31/05/2025 12:17 WIB

Kutukan Nomor 9 di Chelsea, Nyata atau Mitos?

Umumnya, nomor punggung 9 menjadi lambang kejayaan bagi para penyerang di klub-klub besar. Sebaliknya di Chelsea, angka ini justru dianggap `terkutuk`.

Mantan striker Chelsea, Fernando Torres (Foto: CNN)

Jakarta, Jurnas.com - Umumnya, nomor punggung 9 menjadi lambang kejayaan bagi para penyerang di klub-klub besar. Sebaliknya di Chelsea, angka ini justru dianggap `terkutuk`.

Sejak era Roman Abramovich hingga kini di bawah kepemilikan Todd Boehly, The Blues memiliki sederet striker kelas dunia yang datang dan pergi. Uniknya, mereka justru kehilangan taji ketika mengenakan jersey nomor 9.

Salah satu contoh paling mencolok ialah Fernando Torres. Datang ke Stamford Bridge pada 2011 dengan status rekor transfer Inggris kala itu, Torres malah tampil melempem.

Bila bersama Liverpool sebelumnya Torres mencetak 65 gol dalam 102 laga Liga Premier, saat mengenakan nomor 9 di Chelsea, dia hanya mengemas 20 gol dari 110 laga.

Pemain lain yang merasakan pahitnya kutukan ini ialah Álvaro Morata. Dibeli dari Real Madrid pada 2017 dengan banderol £60 juta, dia tiba dengan reputasi sebagai penyerang tajam dengan catatan 15 gol dalam 26 laga La Liga.

Tapi di Chelsea, meski mengawali musim cukup baik, Morata gagal mempertahankan performa. Dalam 72 penampilan, dia hanya mencetak 24 gol dan akhirnya dipinjamkan ke Atlético Madrid sebelum dilepas permanen.

Romelu Lukaku juga tak luput dari daftar korban. Setelah sukses besar di Inter Milan dengan torehan 64 gol dalam dua musim, Lukaku kembali ke Chelsea pada 2021 seharga £97,5 juta.

Harapan klub dan penggemar cukup tinggi, tapi Lukaku justru mencetak hanya delapan gol di Liga Premier dan lebih dikenal karena wawancara kontroversialnya yang membuat hubungannya dengan klub memburuk. Dia akhirnya kembali ke Serie A.

Striker lain yang tak mampu bersinar ialah Radamel Falcao (satu gol dari 10 laga), Gonzalo Higuaín (lima gol dari 18 laga), serta Mateja Kežman dan Hernán Crespo, dua penyerang top di klub sebelumnya yang gagal menyamai performa mereka di Stamford Bridge.

Kežman, misalnya, mencetak 105 gol dalam 122 laga untuk PSV Eindhoven, tapi hanya membuat tujuh gol dalam semusim di Chelsea.

Uniknya, penyerang yang justru bersinar di Chelsea tak memakai nomor 9. Didier Drogba mengenakan nomor 15 pada musim pertama sebelum berganti menjadi nomor 11, Diego Costa mengenakan nomor 19, dan Nicolas Anelka sukses memakai nomor 39.

Bahkan Nicolas Jackson, striker muda Senegal yang tampil cemerlang pada musim 2023/24 dengan 14 gol di liga, memilih nomor 15 sama seperti Drogba saat awal kariernya di London.

Hingga kini, kutukan nomor 9 masih menjadi momok di Stamford Bridge. Dan semalam, tanpa adanya nomor 9, The Blues sukses mengunci gelar Liga Konferensi Eropa, setelah menggilas Real Betis 4-1.

KEYWORD :

Nomor Kutukan Chelsea Mitos Sepak Bola Fernando Torres




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :