
Carlo Ancelotti bersama duo Brasil, Vinicius Junior dan Eder Militao (Foto: The New York Times)
Jakarta, Jurnas.com - Carlo Ancelotti menjadi salah satu pelatih paling sukses dan disegani dalam sejarah sepak bola modern. Namun di balik filosofi taktiknya yang fleksibel dan pendekatan manajerial yang humanis, ada satu pola menarik yang terus berulang dalam karier kepelatihannya, keberadaan pemain Brasil dalam skuatnya.
Apabila diperhatikan lebih cermat, hampir di setiap klub yang dia tangani, Ancelotti selalu menyertakan pemain asal Negeri Samba, baik ketika mulai dikenal di AC Milan, hingga terakhir kali melatih Real Madrid pada musim ini.
Fenomena ini bukan kebetulan. Ancelotti, yang kini tengah bersiap melatih Timnas Brasil menuju Piala Dunia 2026, telah membangun rekam jejak panjang bersama talenta-talenta Brasil sejak awal dekade 2000-an.
Dia pernah mengungkapkan bahwa pemain Brasil memiliki kombinasi teknik, insting alami, dan kepribadian yang cocok dengan gaya kepelatihannya yang mengutamakan harmoni di ruang ganti.
Saat membesut AC Milan pada 2001-2009, Ancelotti mengandalkan Kaká, Dida, Cafu, dan Ronaldo Nazário. Kaká, di bawah asuhan Ancelotti, mencapai puncak performa dengan menyabet Ballon d`Or 2007. Sementara Dida dan Cafu menjadi pilar penting dalam keberhasilan Milan di Liga Champions dan Serie A.
Pindah ke Inggris, Ancelotti tetap mempertahankan sentuhan Brasil-nya bersama Chelsea. Di Stamford Bridge, dia mengandalkan Ramires, gelandang enerjik yang menjadi andalan di era 2010-an. Ada pula Alex yang berposisi sebagai bek tengah.
Saat menangani Paris Saint-Germain (PSG) pada 2011–2013, kecintaannya terhadap pemain Brasil semakin kentara. Ancelotti mendatangkan Maxwell dari Barcelona sebagai rekrutan pertamanya. Ditambah Thiago Silva, Lucas Moura, dan Nenê. Kala itu, Ancelotti membimbing PSG meraih gelar Ligue 1 musim 2012–2013.
Rekam jejak ini berlanjut di Real Madrid, di mana pada dua periode kepelatihannya masing-masing 2013-2015 dan 2021-2025, Ancelotti melatih sejumlah nama top seperti Marcelo, Danilo, Casemiro, Éder Militão, Vinícius Júnior, Rodrygo, hingga Endrick.
Di Santiago Bernabeu, Ancelotti menyempurnakan relasinya dengan pemain Brasil. Dia memberi ruang eksplorasi kepada Vinícius, yang menjelma menjadi winger eksplosif dan penentu dalam laga-laga besar.
Ancelotti juga membawa sentuhan Brasil ke Jerman saat melatih Bayern Munich pada musim 2016-2017, dengan Douglas Costa sebagai pemain andalannya. Meski tak bertahan lama di Bavaria, Costa menjadi bagian penting dari rotasi lini depan Die Roten.
Bahkan dalam masa singkatnya di Napoli dan Everton, Ancelotti tetap mengandalkan pemain Brasil. Allan dipasang sebagai jangkar lini tengah Napoli dan menggandeng Richarlison serta Bernard di Goodison Park.
Dengan rekam jejak tersebut, tidak mengherankan bila Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) menunjuk Ancelotti sebagai pelatih kepala tim nasional pada bulan ini, sekaligus menjadinya sebagai pelatih pertama di luar Brasil.
KEYWORD :Carlo Ancelotti Pemain Brasil Vinicius Junior