Jum'at, 30/05/2025 10:14 WIB

Lolos Piala Dunia Lewat Naturalisasi? Sejauh Ini, Masih Mitos

Apabila melihat sejarah Piala Dunia, ada satu fakta pahit, bahwa belum ada negara yang berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia dengan mayoritas pemain naturalisasi.

Pemain naturalisasi Timnas China, Elkeson (Foto: The Straits Times)

Jakarta, Jurnas.com - Ada banyak strategi yang digunakan tim nasional untuk berprestasi di kancah internasional sekaliber Piala Dunia. Salah satu yang sudah lazim ialah naturalisasi, yakni memberikan kewarganegaraan terhadap pemain `asing`.

Sejauh ini naturalisasi terbagi menjadi dua skema. Pertama, naturalisasi murni. Yaitu, pemain asing mendapatkan kewarganegaraan apabila tinggal di negara yang ingin dibela selama lima tahun berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.

Kedua, naturalisasi melalui jalur diaspora. Naturalisasi model ini sekarang digunakan oleh Timnas Indonesia, yakni dengan memberikan kewarganegaraan kepada pemain yang memiliki garis keturunan orang tua atau kakek/nenek yang tinggal di Indonesia.

Tapi, apakah naturalisasi menjadi solusi paling ampuh untuk meningkatkan peluang lolos ke Piala Dunia? Sayangnya, bila melihat sejarah Piala Dunia, ada satu fakta pahit, bahwa belum ada negara yang berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia dengan mayoritas pemain naturalisasi.

Naturalisasi memang sah dan diakui FIFA. Sampai saat ini, Qatar menjadi satu-satunya negara yang melakukan naturalisasi skala besar untuk berlaga di Piala Dunia 2022.

Tapi, saat itu Qatar memang berstatus sebagai tuan rumah, bukan melalui jalur kualifikasi. Para pemain naturalisasi di skuat Qatar juga merupakan naturalisasi murni, dan jumlahnya tidak mendominasi tim utama.

Berbeda halnya dengan Equatorial Guinea, China, dan Indonesia. Ketiga negara ini mencoba mendongkrak kekuatan tim nasional lewat naturalisasi murni dan diaspora remaja. Meski demikian, dengan pemain naturalisasinya, belum satupun dari tiga negara tersebut lolos ke Piala Dunia.

Equatorial Guinea beberapa kali kena sanksi FIFA karena proses naturalisasi yang tidak sesuai aturan. Sementara China, meski sudah mendatangkan pemain seperti Elkeson dan Alan dari Brasil, tetap saja gagal menembus putaran final sejak 2002.

Akhirnya, naturalisasi hanyalah pelengkap bukan fondasi. Sejarah menunjukkan bahwa pembinaan berkelanjutan, pencarian talenta muda lokal, dan sistem kompetisi domestik yang sehat tetap menjadi kunci jangka panjang.

KEYWORD :

Naturalisasi Pemain Piala Dunia Timnas Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :