Kamis, 16/10/2025 04:48 WIB

Generasi Cemas? Begini 5 Potret Korupsi Pendidikan Paling Heboh

Dalam lima tahun terakhir terjadi sejumlah kasus korupsi di sektor pendidikan, yang melibatkan pemerintahan daerah maupun kampus. Apa saja?

Ilustrasi korupsi (Foto: Doknet)

Jakarta, Jurnas.com - Dunia pendidikan kembali bergejolak. Publik dikagetkan dengan mencuatnya dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook, yang terjadi di era Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim.

Proyek yang ditaksir merugikan negara Rp9,98 triliun ini diduga melibatkan dua mantan Staf Khusus Nadiem, yakni Jurist Tan dan Fiona Handayani. Kejaksaan Agung telah melakukan penggeledahan di kediaman keduanya, serta menyita sejumlah dokumen serta barang elektronik.

Mirisnya, proyek ini dilanjutkan meski laporan uji coba dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) pada 2018 telah menyatakan bahwa Chromebook kurang cocok diterapkan di banyak wilayah karena kendala jaringan internet dan keterbatasan pemanfaatan sistem operasi tersebut.

Proses pengadaan yang dinilai dipaksakan itu memunculkan dugaan adanya rekayasa tender serta pengondisian kajian teknis, guna memuluskan pengadaan Chromebook dalam program digitalisasi pendidikan.

Selain kasus ini, dalam lima tahun terakhir terjadi sejumlah kasus korupsi di sektor pendidikan, yang melibatkan pemerintahan daerah maupun kampus. Apa saja?

1. Ilyas Sitorus - Mantan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara (2025)

Ilyas Sitorus ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengadaan perangkat lunak perpustakaan digital untuk SD dan SMP tahun anggaran 2021.

Dia diduga memanipulasi spesifikasi proyek senilai Rp1,8 miliar dan menerima keuntungan pribadi dari vendor yang ditunjuk.

Dari hasil penyidikan, Kejari Batu Bara menyita uang tunai Rp500 juta sebagai bukti awal pengembalian kerugian negara.

2. Ahmad Muslim - Kabid SMK Dinas Pendidikan NTB (2024)

Ahmad Muslim tertangkap tangan oleh tim Satreskrim Polresta Mataram dalam operasi OTT setelah menerima suap sebesar Rp50 juta terkait proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan.

Dana tersebut seharusnya digunakan untuk peningkatan fasilitas SMK, namun justru dijadikan ladang pungutan oleh pejabat yang semestinya menjadi pengelola anggaran publik.

Dalam prosesnya, penyidik juga menemukan indikasi keterlibatan pihak swasta dalam mengatur proyek dengan imbalan tertentu kepada pejabat dinas.

3. Karomani - Rektor Universitas Lampung (2022)

Kasus Karomani menggemparkan dunia pendidikan tinggi. Saat menjabat sebagai Rektor Unila, Karomani diduga menerima suap dalam proses seleksi mahasiswa baru jalur mandiri.

Dalam pengakuan saksi, nominal suap bervariasi hingga puluhan juta rupiah per mahasiswa. KPK kemudian menangkap Karomani dalam operasi senyap dan menyebut praktik ini telah berlangsung lebih dari satu tahun.

4. Pejabat Dinas Pendidikan Sumatera Barat (2024)

Tujuh pejabat Dinas Pendidikan Sumbar ditahan oleh Kejaksaan Tinggi setelah terbukti terlibat dalam pengadaan alat praktik siswa SMK yang disinyalir mark-up besar-besaran.

Peralatan yang dibeli tidak sesuai spesifikasi dan banyak yang rusak sejak diterima, dengan kerugian negara mencapai Rp5,5 miliar. Para pejabat ini diduga berkolusi dengan penyedia barang untuk menggelembungkan harga dan membagi hasilnya.

5. Pejabat Dinas Pendidikan Jawa Timur (2025)

Dalam kasus korupsi dana hibah senilai Rp65 miliar untuk pengadaan alat pembelajaran di SMK swasta, sejumlah pejabat Dinas Pendidikan Jatim ditetapkan sebagai tersangka.

Modusnya ialah penunjukan penyedia tanpa prosedur lelang dan manipulasi administrasi dalam pertanggungjawaban proyek. Proyek yang semestinya membantu sekolah-sekolah swasta justru menjadi ajang pembagian kue proyek antar oknum pejabat dan pengusaha.

Kasus-kasus ini menunjukkan betapa rentannya sektor pendidikan terhadap praktik korupsi sistemik. Sayangnya, ketika pendidikan seharusnya menjadi jalan keluar dari kemiskinan dan ketertinggalan, justru dijadikan ladang basah oleh oknum yang diberi amanah.

KEYWORD :

Korupsi Bidang Pendidikan Stafsus Nadiem Ilyas Sitorus




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :