
Direktur HR PT Panasonic Manufacturing Indonesia, Hari Wibowo (paling kiri) dalam penghargaan Kemdikdasmen 2025 (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - PT Panasonic Manufacturing Indonesia terus memperkuat perannya dalam mendampingi pendidikan vokasi di Tanah Air. Hingga saat ini, perusahaan elektronik tersebut telah membina 236 sekolah menengah kejuruan (SMK) di seluruh Indonesia, dan mendirikan Panasonic Authorized Service (PAS) di 41 SMK sebagai bagian dari teaching factory.
Direktur HR Panasonic Manufacturing Indonesia, Hari Wibowo, mengatakan upaya ini dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2020 mengenai link and match antara dunia pendidikan dan industri. Uniknya, salah satu pendekatan khas yang dilakukan Panasonic tidak hanya memagangkan siswa, tetapi juga guru.
"Permasalahan yang ada di pendidikan itu adalah, kalau sesuai dengan buku pasti sudah diajarin, tetapi mengenai disiplin. Mengenai etika dan segala sesuatu yang terjadi di dunia nyata, di dunia industri, saat ini menjadi satu kekurangan," kata Hari saat ditemui dalam kegiatan `Malam Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional 2025` di kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) pada Senin (26/5).
Karena itu, Panasonic meminta guru-guru untuk terlebih dahulu merasakan langsung suasana kerja di industri melalui program magang.
"Kita upgrade dulu gurunya sehingga gurunya ini bisa merasakan apa itu harus bangun pagi, kemudian senam, kemudian harus menjaga keselamatan dirinya sendiri, dan akhirnya pulang dalam keadaan sehat," ujar Hari.
Program magang untuk guru menjadi bagian dari persiapan mengajar di kelas industri. Dari total 236 sekolah, saat ini 72 telah memiliki kelas industri yang dikembangkan bersama Panasonic.
Penerapan teaching factory ini, lanjut Hari, ditindaklanjuti dengan pendirian pusat servis Panasonic di lingkungan SMK. Pusat servis ini juga menjadi peluang bagi siswa untuk belajar terjun di dunia industri.
Dengan adanya PAS, sekolah dan siswa didorong untuk mandiri dan berperan langsung dalam layanan purnajual.
"Tentunya muspika dan muspida setempat kan punya AC, jadi anak-anak SMK yang servis," kata dia.
Proses pendampingan dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari sebelum sekolah dinyatakan resmi sebagai PAS hingga operasional berjalan. Dia mencontohkan, pabrik Panasonic di Semarang, Purwokerto, Jogja, Sidoarjo, dan Surabaya menjadi titik penghubung antar-SMK.
Panasonic juga menyediakan fasilitas khusus berupa asrama untuk para guru selama mengikuti pelatihan. Guru-guru itu tinggal di asrama layaknya sedang menjalankan bimbingan teknis (bimtek).
Program ini mulai dijalankan sejak Oktober 2022, dengan rata-rata 10–15 guru magang setiap bulan. Sementara untuk siswa, kegiatan pelatihan vokasi bersama Panasonic sudah berlangsung jauh lebih lama.
"Kalau siswa itu setahun bisa 800. Kalau siswa sudah lama, dari tahun 90-an," dia menambahkan.
Atas kontribusinya ini, Panasonic Manufacturing Indonesia mendapat penghargaan Hardinas 2025 dari Kemdikdasmen untuk kategori Industri Pendukung Transformasi SMK Berkelanjutan.
KEYWORD :PT Panasonic Manufacturing Indonesia Link and Match Industri Siswa dan Guru Magang