
Manager Vocational Departement PT Astra Honda Motor, Gunardi (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - PT Astra Honda Motor (AHM) menjadi salah satu industri yang dinilai konsisten dalam mendukung transformasi pendidikan vokasi di Indonesia. Selama lebih dari 15 tahun, AHM aktif mendampingi sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan fokus utama membekali siswa dengan kurikulum dan pelatihan berbasis industri sepeda motor terkini.
Pendampingan ini dimulai sejak 2010 dan mulai dijalankan secara masif pada 2018, dengan dibentuknya departemen khusus pengembangan vokasi di tubuh AHM.
"Jadi memang bagian yang ada di Astra Honda Motor itu memang dilahirkan untuk kebutuhan pengembangan vokasi," ujar Gunardi, Manager Vocational Departement AHM saat ditemui dalam kegiatan `Malam Tasyakuran Hari Pendidikan Nasional 2025` di kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) pada Senin (26/5).
Langkah pertama yang diambil AHM ialah melakukan sinkronisasi kurikulum agar pembelajaran di SMK sesuai dengan kebutuhan dunia industri, alih-alih hanya terpaku pada teori lama yang ada di satuan pendidikan.
"Kurikulum yang kami kembangkan itu tentunya tidak bergeser dari apa yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Tugas dan kewajiban kami adalah memperkaya, bukan mengubah," kata dia.
Pengayaan kurikulum ini, lanjut Gunardi, dilakukan dengan menambahkan berbagai elemen industri terkini yang relevan dengan teknologi sepeda motor.
"Supaya nanti lulusan yang tercetak itu tentunya sejalan selaras dengan apa yang dibutuhkan oleh dunia industri," dia menambahkan.
Honda Dream Cup 2016 Berakhir di Purwokerto
Selain pembaruan materi ajar, AHM juga melakukan standarisasi sarana dan prasarana di sekolah mitranya, serta pelatihan kompetensi bagi guru dan siswa. Hingga kini, tercatat 714 SMK mitra binaan AHM tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Salah satu kunci yang menjadi kunci sukses tak lain ialah pemberian sertifikasi industri kepada para lulusan. Sertifikasi ini menjadi alat kalibrasi dan pengayaan agar siswa benar-benar siap menghadapi teknologi terbaru di dunia kerja.
"Supaya mereka nanti enggak gagap lagi. Lulus dari SMK mitra binaan, seandainya lulusan itu mau bekerja di bengkel resminya Astra Honda, tentunya itu bisa langsung produktif," ujar dia.
Gunardi menambahkan, lulusan dari SMK mitra kini tidak hanya cepat beradaptasi, tetapi juga langsung bisa bekerja tanpa perlu pelatihan ulang.
"Mitra kami dalam hal ini bengkel resmi roda dua itu sudah mendapatkan tenaga kerja yang siap pakai dan bisa langsung produktif," kata Gunardi.
Tidak hanya hard skill, AHM juga menekankan penguatan soft skill yang dirangkum dalam program `Sikap Kerja Unggul`. Kemampuan soft skill ini dibutuhkan oleh masing-masing lulusan untuk bisa berkontribusi positif di dunia kerja.
Dia menyebut disiplin, manajemen waktu, dan kemampuan relasi menjadi aspek penting yang turut diasah oleh AHM dalam proses pembinaan.
Lebih jauh, AHM juga menaruh harapan agar lulusan SMK mitra binaannya tidak hanya bekerja sebagai teknisi, tetapi bisa menjadi pelopor kewirausahaan.
"Kami mengharapkan mereka mempunyai suatu potensi, mempunyai suatu passion untuk jadi wirausahawan di bidang bengkel roda dua," tutup Gunardi.
Atas kontribusi ini, AHM mendapat penghargaan Hardiknas 2025 dari Kemdikdasmen dalam kategori Industri Pendukung Transformasi SMK Berkelanjutan.
KEYWORD :PT AHM Astra Honda Motor Link and Match Industri