Rilis Album Baru, Joe Jonas Terpaksa Bersabar Setahun untuk Beri Tahu Penggemar. (FOTO: GETTY IMAGE)
JAKARTA - Music for People Who Believe in Love karya Joe Jonas akhirnya dirilis, tetapi butuh waktu cukup lama untuk sampai di sini.
Pria berusia 35 tahun itu mulai menulis untuk album tersebut, proyek solonya yang kedua dan tindak lanjut yang telah lama ditunggu-tunggu setelah Fastlife tahun 2011, sebagian besar secara tidak sengaja.
"Kami menulis untuk perkemahan (Jonas Brothers). Saya merasa sangat tertarik dengan satu lagu ini, dan saya meminta persetujuan mereka," ungkapnya seperti dikutip dari People.
"Saya seperti, `Hei, bolehkah saya mengambil lagu ini dan mungkin mencoba sendiri bagaimana lagu ini bisa berkembang?` Rasanya sangat personal."
Ini terjadi pada bulan Maret tahun lalu, dan dia mengingat dengan baik reaksi Nick Jonas terhadap permintaannya.
Hamil 8 Bulan, Hayley Atwell Ogah Pakai Stuntman untuk Mission: Impossible - The Final Reckoning
"Kata-kata Nick Jonas seperti, `Maksudku, aku mengerti. Aku cemburu, tapi aku mengerti.` Dia seperti, `Aku tidak menulisnya, jadi aku tidak bisa benar-benar mengatakan tidak.`"
Setelah itu, Joe Jonas dan tim penulis, termasuk Justin Trainor, Alexander 23, dan Lush, "melanjutkan dan membuat album tersebut dalam waktu dua minggu."
Mengingat seberapa cepat album yang berpuncak pada Music for People Who Believe in Love itu tersusun, penggemar mungkin bertanya-tanya mengapa sudah lebih dari setahun Joe Jonas "mendiamkan" proyek itu, yang awalnya ia umumkan akan dirilis pada bulan Oktober.
"Saya sudah lama ingin merilisnya. Tahun lalu, saya menelepon manajer saya dan berkata, `Bisakah saya membocorkan albumnya atau merilisnya?` Saya berkata, `Saya sudah lelah menunggu.`"
Dia "diyakinkan untuk tidak melakukannya," tetapi sekarang dia senang karena telah menunggu, terutama karena singel terbarunya, "Heart by Heart," "tidak akan ada (di album) jika saya tidak menyimpannya. Jadi saya senang saya menunggu."
Hal yang sama juga berlaku untuk beberapa lagu lain dalam album berisi 14 lagu tersebut, karena ia mengatakan bahwa ia mempertahankan sekitar 70% dari proyek tersebut dari kamp penulisan pada Maret lalu, tetapi "ada beberapa penyempurnaan."
"Ada beberapa fitur yang dapat saya jangkau. Ada tujuh atau delapan fitur di album ini, yang agak liar."
Meskipun ia senang karena telah menunda peluncurannya, ia tetap mempertahankan keinginan yang sama untuk merilis proyek tersebut selama setahun terakhir.
"Saya hanya bersemangat," katanya.
"Ini sangat pribadi bagi saya, dan saya gembira karena akhirnya saya dapat membagikannya... setelah menyimpannya selama setahun."
Secara musikal, album ini "sedikit berbeda genre," katanya. "Dan itu memang disengaja."
"Tahun lalu saya melakukan perjalanan darat dari LA ke Houston dan menyewa RV lalu menyetir. Saya mendengarkan semua musik, mulai dari musik country western yang saya dengarkan saat tumbuh dewasa, hingga musik rock alternatif yang saya suka dengarkan saat pindah ke New York. Musiknya menyatu dengan itu, dan saya mengikuti perjalanan ini bersama para penulis lagu dan produser yang — kami langsung ke sana."
Selama proses rekaman, ia bekerja di "beberapa ruangan sekaligus," dengan Alexander 23 di satu ruangan yang "lebih beraliran synth, ceria, dan beraliran gitar," lalu ia "melakukan hal-hal yang beraliran gitar 12 senar dan musik country" di ruangan lain.
"Saya memiliki dua suara berbeda yang menurut saya masih dapat menyatu dengan baik. Kami tidak memainkan musik satu sama lain, jadi saya akan berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain dan menulis."
"Saya merasa apa yang dikatakannya, secara emosional, saya pikir itu berbicara tentang rasa syukur dan penyembuhan," ungkapnya.
"Itu berbicara tentang gagasan bahwa saya memiliki pandangan hidup yang luas, dan saya sangat bahagia untuk orang-orang dalam hidup saya dan teman-teman serta keluarga saya dan bahwa saya bisa melakukan ini selama dua puluh tahun." (*)
KEYWORD :Seputar Musik Kabar Artis Joe Jonas Jonas Brothers album
