
Ilustrasi kartu Nusuk untuk jemaah haji Indonesia (Foto: RRI)
Jakarta, Jurnas.com - Distribusi Kartu Nusuk bagi jemaah haji Indonesia terus dipercepat. Hingga Minggu (25/5/2025), lebih dari 170 ribu jemaah telah menerima kartu ini, dari total 180.092 jemaah yang telah tiba di Tanah Suci. Artinya, 94% jemaah telah menerima kartu identitas digital yang vital ini.
Kartu Nusuk diterbitkan oleh syarikah (perusahaan penyedia layanan haji) yang bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Tahun ini, delapan syarikah menangani layanan jemaah, di antaranya: Rifadah, Mashariq Dzahabiyah, Rakeen Mashariq, hingga MCDC.
Apa Itu Kartu Nusuk dan Apa Gunanya?
Kartu Nusuk adalah kartu identitas layanan yang digunakan jemaah selama menjalani ibadah haji di Arab Saudi. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, menjelaskan bahwa kartu ini memiliki tiga kegunaan atau fungsi utama:
-
Identitas Layanan Jemaah
Nusuk menjadi bukti afiliasi jemaah dengan syarikah tertentu. Ini penting untuk mempercepat layanan, termasuk akomodasi, transportasi, dan konsumsi. -
Syarat Akses Masjidil Haram
Hanya jemaah dengan Kartu Nusuk yang bisa masuk ke area Masjidil Haram. Ini mendukung sistem kontrol terpadu dan tertib.Baca juga :
PPIH Bagikan 7 Tips Aman Ibadah di Tanah Suci -
Manajemen Mobilisasi Saat Puncak Haji
Saat jutaan jemaah bergerak serempak ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina, kartu ini akan menjadi acuan utama pengelolaan logistik dan pendataan, termasuk prioritas untuk lansia.
Langkah Akselerasi Distribusi Kartu Nusuk
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menggencarkan percepatan distribusi kartu Nusuk dengan beberapa strategi. Di anataranya ialah membentuk operation room khusus di Makkah, menunjuk penanggung jawab distribusi di setiap sektor, dan menerapkan pelaporan digital berbasis kloter.
Konsul Haji KJRI Jeddah, Nasrullah Jasam, menegaskan bahwa percepatan ini penting agar tidak ada jemaah yang tertinggal tanpa layanan.
Kenapa Kartu Nusuk Penting?
Dengan jumlah jemaah yang sangat besar—lebih dari 2 juta dari seluruh dunia—manajemen berbasis data menjadi kunci suksesnya penyelenggaraan ibadah haji. Kartu Nusuk tidak hanya menjamin layanan yang tepat sasaran, tetapi juga menjadi alat kontrol dan pengamanan di titik-titik krusial.
Hilman Latief mengatakan, kegunaan kartu Nusuk untuk memastikan jemaah tidak terlantar, karena semua layanan sudah jelas dan terdata. Ini juga memudahkan pelacakan dan penanganan jika terjadi hal darurat,
"Secara umum, `Nusuk` akan menjadi acuan data yang sangat penting untuk mengelola pergerakan 2 juta lebih jemaah. Jika data kita tidak akurat, dampaknya akan sangat besar," ujar Hilman Latief.
Tahapan Selanjutnya
Seluruh jemaah yang sebelumnya berada di Madinah kini telah bergeser ke Makkah untuk bersiap menyambut puncak ibadah haji. Sementara itu, proses kedatangan jemaah ke Jeddah dan Makkah masih akan berlangsung hingga 31 Mei 2025. (*)
Sumber: kemenag.go.id
Kartu Nusuk Jemaah Haji Indonesia Fungsi kartu Nusuk Ibadah haji