
Wamendes PDT Ariza Patria dalam acara Sumba Barat Bercerita di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (Foto: Ist/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria menekankan pentingnya kolaborasi dari beragam pihak dalam menyukseskan pembangunan desa-desa di seluruh Indonesia.
Wamendes Ariza juga menekankan bahwa agar pembangunan desa lebih bermakna atau berdampak harus berangkat dari kekuatan masyarakat desa. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara Sumba Barat Bercerita di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu (24/5).
"Pembangunan yang bermakna harus berangkat dari kekuatan masyarakat itu sendiri dan untuk menguatkan masyarakat, kita tidak bisa bekerja sendiri. Tapi kolaborasi menjadi kunci sukses dalam pembangunan desa," kata Wamendes Ariza.
Menurutnya, salah satu contoh konkret bentuk kolaborasi dalam membangun desa berdampak ialah Program Nusatani yang digagas oleh organisasi nirlaba internasional SurfAid. Program yang digagas sejak 2019 di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur ini melibatkan beragam pihak, mulai dari pemerintah pusat dalam hal ini Kemendes PDT, pemerintah daerah, masyarakat, hingga Kedutaan Besar Selandia Baru.
Program Nusatani sendiri bertujuan memberdayakan masyarakat untuk memaksimalkan pertanian bagi kesehatan keluarga, ketahanan pangan, dan peningkatan ekonomi. Di Sumba Barat, program ini telah mendampingi 50 kelompok tani dan mencapai lebih dari 1.000 orang anggota masyarakat.
"Dalam semangat kolaboratif inilah, Program Nusatani hadir sebagai bagian integral dari upaya bersama membangun desa. Program ini sejalan dengan 12 Rencana Aksi Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal yang merupakan kerangka strategis pembangunan desa yang dirancang untuk mempercepat transformasi desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, kemandirian, dan kesejahteraan rakyat," ujar dia.
Wamendes Ariza turut menyampaikan output atau hasil dari Program Nusatani yang selaras dengan 12 Rencana Aksi Kemendes PDT itu. Program ini disebut telah menghasilkan beragam capaian, mulai dari penurunan stunting, Kemandirian pangan hingga kesejahteraan masyarakat desa.
"Dan yang paling membanggakan, program ini telah memberikan dampak langsung kepada lebih dari 84 ribu warga termasuk perempuan, anak-anak balita, petani, dan kader kesehatan desa. capaian ini tidak bisa dicapai tanpa kerja keras, komitmen, dan semangat gotong royong dari semua pihak," ujar dia.
Di sisi lain, Wamendes Ariza mengakui bahwa tantangan di daerah tertinggal tidak mudah. Akses terbatas, sumber daya terbatas, dan berbagai hambatan struktural masih menjadi tantangan yang harus diatasi. "Namun di balik itu, kami juga melihat potensi besar, semangat, kekuatan komunitas, dan tekad masyarakat desa untuk bangkit dan mandiri," ujarnya.
Ia pun berharap semangat serta aksi nyata dari program pembangunan desa seperti Nusatani terus berlanjut dan berkembang, bahkan bisa diterapkan atau direplikasi ke berbagai desa di Indonesia, khususnya di daerah tertinggal.
"Program Nusatani belum berakhir, melainkan tongkat estafet pembangunan yang akan dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Sumba Barat dan masyarakat desa untuk menjaga, merawat, dan mengembangkan apa yang sudah dimulai," kata Wamendes Ariza.
Wamendes PDT Ahmad Riza Patria Kolaborasi Pembangunan Desa Nusatani