
Penyerang Ipswich Town, Liam Delap (Foto: Sportsmole)
Jakarta, Jurnas.com - Fisik dan tensi cepat menjadi ciri khas Liga Premier dibandingkan liga-liga teratas Eropa lainnya. Karena itu, tak jarang pemain harus melakukan adaptasi lebih lama ketika mencicipi musim debut di kompetisi kasta teratas Inggris ini.
Musim 2024/2025, Liga Premier tak cuma menyajikan drama papan klasemen. Tak banyak yang menyoroti bahwa kerasnya turnamen domestik ini juga menyuguhkan statistik jumlah pelanggaran terbanyak dalam satu musim.
Meski bukan kategori prestisius seperti top skor atau assist terbanyak, statistik ini justru mencerminkan peran penting pemain dalam memutus permainan lawan. Sebab, pelanggaran tak selalu bermakna negatif. Bahkan, bisa jadi bagian dari strategi.
Liam Delap, yang musim ini memperkuat Ipswich Town, tampil menonjol bukan hanya karena agresivitasnya, tapi juga kontribusinya dalam sistem pressing tinggi.
Pemain muda Inggris itu memang dikenal aktif mengejar bola di sepertiga akhir lawan. Pelanggaran yang dia lakukan banyak terjadi di area tengah lapangan, guna memutus jalur umpan sejak awal. Tak heran, Delap mengoleksi 70 kali pelanggaran.
Jumlah yang sama juga dicatatkan Antoine Semenyo dari Bournemouth. Penyerang asal Ghana ini memiliki gaya main fisikal dan intens dalam duel satu lawan satu. Meski berposisi sebagai penyerang, Semenyo kerap terlibat dalam banyak pelanggaran.
StatMuse mencatat bahwa Semenyo adalah salah satu penyerang dengan jumlah duel tertinggi musim ini, sekaligus mengindikasikan bahwa agresivitasnya bukan sekadar angka di statistik.
Terpaut dua kali pelanggaran lebih rendah, ada nama Moisés Caicedo (Chelsea) dan João Gomes (Wolverhampton Wanderers) dengan 68 pelanggaran. Keduanya dikenal sebagai gelandang bertahan modern yang rajin menghentikan lawan lewat pressing intens dan duel fisik.
Peringkat kelima ditempati Will Hughes (Crystal Palace) yang mengoleksi 64 pelanggaran. Gelandang asal Inggris ini berperan penting sebagai penghubung antara pertahanan dan lini depan. Pelanggaran yang dia lakukan umumnya datang dari posisi mengantisipasi serangan balik lawan.
Sasa Lukic (Fulham) dan Alexis Mac Allister (Liverpool) berbagi posisi keenam dengan catatan 62 pelanggaran. Menariknya, Mac Allister yang dikenal sebagai gelandang kreatif juga aktif secara defensif.
Adapun pemain kedelapan ialah Bruno Guimarães dari Newcastle United dengan 60 pelanggaran. Menariknya, Bruno juga tercatat sebagai pemain paling sering dilanggar di Eropa musim ini dengan total 104 pelanggaran.
Kini, Liga Premier menyisakan satu pekan terakhir. Pekan ini juga akan menjadi penentu siapa yang akan memegang tahta raja pelanggaran di Liga Premier sepanjang musim 2024-2025.
KEYWORD :Raja Pelanggaran Liga Premier Liam Delap Antoine Semenyo