Gelandang Serang Manchester City, Kevin De Bruyne (Foto: sportsmole)
Jakarta, Jurnas.com - Manchester City secara resmi akan mengenang perjalanan luar biasa Kevin De Bruyne selama satu dekade bersama klub dengan membangun sebuah patung khusus di luar Stadion Etihad.
Pengumuman tersebut datang setelah De Bruyne memainkan laga terakhirnya di kandang saat City menang 3-1 atas Bournemouth dalam lanjutan Liga Inggris, Selasa malam (20/5).
Gelandang asal Belgia itu sebenarnya nyaris mencetak gol perpisahan yang sempurna, namun sayangnya sepakan jarak dekatnya hanya membentur mistar bagian bawah, meski gawang sudah kosong. Gol-gol dalam laga tersebut tercipta melalui Omar Marmoush dan Bernardo Silva di babak pertama.
Pertandingan semakin panas ketika Mateo Kovacic dan pemain Bournemouth, Lewis Cook, sama-sama diganjar kartu merah hanya dalam selang lima menit di paruh kedua. City akhirnya mengamankan kemenangan berkat gol Nico Gonzalez di menit-menit akhir, sebelum Daniel Jebbison mencetak gol hiburan untuk tim tamu di masa tambahan waktu.
Kemenangan ini mengangkat posisi skuad asuhan Pep Guardiola ke peringkat ketiga klasemen sementara menjelang laga penutup musim, dan memberikan panggung yang ideal untuk melepas De Bruyne dengan penuh kehormatan di hadapan para suporter setia di Etihad.
Dalam momen mengharukan seusai laga, De Bruyne menerima guard of honour dari para pemain dan staf City. Ia kemudian berjalan ke tengah lapangan bersama istri dan ketiga anaknya untuk mengikuti seremoni spesial, diiringi nyanyian penuh semangat dari suporter dengan melodi “Seven Nation Army” dari The White Stripes.
Sambil menahan tangis, De Bruyne menyaksikan tayangan video dari para legenda dan rekan setim yang memberikan ucapan terima kasih atas dedikasinya selama 10 tahun di klub. Ia mengaku sangat tersentuh dan merasa emosional.
Menanggapi rencana pembuatan patung dirinya, De Bruyne berkata, “Itu berarti saya akan selalu menjadi bagian dari klub ini! Setiap kali saya kembali bersama keluarga dan teman-teman, saya bisa melihat diri saya di sana, saya akan selalu ada di sini.”
Dalam pidato perpisahannya kepada pendukung, De Bruyne menambahkan, “Manchester adalah rumah. Di sinilah ketiga anak saya lahir. Merupakan kehormatan besar bisa bermain bersama para pemain hebat ini. Saya telah menjalin banyak persahabatan yang akan bertahan seumur hidup, dan kami pasti akan kembali suatu saat nanti.”
“Kami merasa benar-benar cocok tinggal di sini. Kami tahu betapa pentingnya klub ini bagi banyak orang. Dan saya rasa, bersama-sama kita telah membangun masa depan yang cerah bagi klub ini.”
“Meski musim ini terasa sulit, saya tahu tim ini akan bangkit kembali dan bersaing memperebutkan semua gelar musim depan. Mereka pantas mendapat dukungan penuh dari kalian semua.”
“Setelah 10 tahun, akhirnya saya diberi kesempatan untuk berbicara. Sudah waktunya mengucapkan selamat tinggal. Saya akan kembali. Kami mencintai kalian semua. Sampai jumpa lagi!” ujar De Bruyne yang dilansir dari Sportsmole.
De Bruyne, yang selama ini dikenal sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah Premier League, akan menjadi figur berikutnya yang diabadikan dalam bentuk patung, menyusul para legenda seperti Vincent Kompany dan David Silva (2021), serta Sergio Aguero (2022).
Selain itu, klub juga telah mengabadikan trio legendaris era 60-an Colin Bell, Mike Summerbee, dan Francis Lee lewat patung pada tahun 2023 sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi tiga dekade mereka untuk City.
Sebagai bagian dari penghormatan tambahan, De Bruyne juga menerima mozaik spesial di City Football Academy dari ketua klub Khaldoon Al Mubarak. Mozaik ini melanjutkan tradisi penghargaan untuk pemain-pemain yang pergi, seperti Kompany, Silva, Aguero, Joe Hart, Yaya Toure, dan Ilkay Gundogan.
Kini, De Bruyne bersiap menjalani laga terakhirnya bersama City dalam pertandingan tandang melawan Fulham di pekan pamungkas Liga Inggris musim ini, sebelum resmi mengakhiri era gemilangnya bersama klub.
KEYWORD :
Kevin De Bruyne Manchester City Pengormatan Pep Guardiola
