
Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan pidato selama upacara parade Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran, 18 April 2025. WANA via REUTERS
TEHERAN - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh Donald Trump pada hari Sabtu berbohong ketika presiden AS mengatakan selama lawatannya di Teluk minggu ini bahwa ia menginginkan perdamaian di kawasan tersebut.
Sebaliknya, kata Khamenei, Amerika Serikat menggunakan kekuatannya untuk memberikan "bom seberat 10 ton kepada rezim Zionis (Israel) untuk dijatuhkan di kepala anak-anak Gaza".
Trump mengatakan kepada wartawan di Air Force One setelah meninggalkan Uni Emirat Arab pada hari Jumat bahwa Iran harus bergerak cepat dalam proposal AS untuk program nuklirnya atau "sesuatu yang buruk akan terjadi".
Pernyataannya, kata Khamenei, "bahkan tidak layak ditanggapi." Pernyataan itu "memalukan bagi pembicara dan rakyat Amerika," imbuh Khamenei.
"Tidak diragukan lagi, sumber korupsi, perang, dan konflik di wilayah ini adalah rezim Zionis — tumor kanker yang berbahaya dan mematikan yang harus dicabut; ia akan dicabut," katanya pada sebuah acara di sebuah pusat keagamaan di Teheran, menurut media pemerintah.
Sebelumnya pada hari Sabtu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Trump berbicara tentang perdamaian sambil secara bersamaan melontarkan ancaman.
"Mana yang harus kita percaya?" Pezeshkian mengatakan pada sebuah acara angkatan laut di Teheran. "Di satu sisi, ia berbicara tentang perdamaian dan di sisi lain, ia mengancam dengan alat-alat pembunuhan massal yang paling canggih."
Teheran akan melanjutkan perundingan nuklir Iran-AS tetapi tidak takut akan ancaman. "Kami tidak mencari perang," kata Pezeshkian. Sementara Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa Iran memiliki usulan AS tentang program nuklirnya, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dalam sebuah posting di X mengatakan Teheran belum menerima usulan tersebut. "Tidak ada skenario di mana Iran mengabaikan haknya yang diperoleh dengan susah payah untuk pengayaan (uranium) untuk tujuan damai" katanya.
Araqchi memperingatkan pada hari Sabtu bahwa perubahan sikap Washington yang terus-menerus memperpanjang perundingan nuklir, TV pemerintah melaporkan. "Benar-benar tidak dapat diterima bahwa Amerika berulang kali mendefinisikan kerangka kerja baru untuk negosiasi yang memperpanjang proses," siaran tersebut mengutip pernyataan Araqchi. Pezeshkian mengatakan Iran tidak akan "mundur dari hak-hak sah kami". "Karena kami menolak tunduk pada intimidasi, mereka mengatakan kami adalah sumber ketidakstabilan di kawasan ini," katanya.
Putaran keempat perundingan Iran-AS berakhir di Oman Minggu lalu. Putaran berikutnya belum dijadwalkan.
KEYWORD :Iran Amerika Perundingan Nuklir Pemimpin Revolusi