Jum'at, 04/07/2025 00:34 WIB

Petugas Embarkasi Diminta Beri Pengawasan Ekstra untuk Jemaah Gelombang Kedua

Petugas embarkasi ibadah haji 2025 diminta memberikan pengawasan ekstra terhadap keberangkatan jemaah haji gelombang kedua ke Mekah, Arab Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M. Zein (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Petugas embarkasi ibadah haji 2025 diminta memberikan pengawasan ekstra terhadap keberangkatan jemaah haji gelombang kedua ke Mekah, Arab Saudi.

Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri, M. Zein, dalam konferensi pers hari ke-18 penyelenggaraan haji 1446 H/2025 M di Jeddah, pada Minggu (18/5).

Menurut Zein, gelombang kedua yang mulai diberangkatkan sejak 16 Mei 2025 menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah, memiliki karakteristik khusus yang memerlukan perhatian ekstra dari petugas embarkasi.

"Sistem pra-manifest akan terkunci otomatis lima jam sebelum take-off. Karena itu, petugas embarkasi harus memastikan semua data jemaah sudah benar dan tervalidasi. Begitu sistem terkunci, tidak ada lagi ruang koreksi," kata Zein.

Dia menekankan bahwa verifikasi data jemaah adalah titik awal yang sangat menentukan kelancaran proses di bandara Saudi.

Jika ada kesalahan, bukan hanya berdampak pada jemaah bersangkutan, tapi bisa mengganggu keseluruhan sistem penerbangan dan pelayanan imigrasi.

Tugas lain yang menjadi sorotan adalah pemberian penanda visual bagi jemaah berdasarkan layanan syarikah. Setiap jemaah wajib ditempeli stiker warna pada paspor dan diikatkan pita warna pada tas mereka.

"Petugas embarkasi harus memahami dan melaksanakan skema penandaan ini secara disiplin. Ini penting agar tidak terjadi kekeliruan rute pelayanan setibanya di Jeddah, terutama bagi kloter dengan layanan syarikah campuran," ujar Zein.

Dan karena seluruh jemaah gelombang kedua langsung menuju Mekah tanpa transit di Madinah, mereka wajib berpakaian ihram sejak dari embarkasi.

Petugas diminta memberikan bimbingan terakhir tentang manasik ihram dan memastikan semua jemaah sudah mengenakan pakaian ihram serta melafalkan niat sebelum naik pesawat.

"Kesalahan di titik ini bisa berakibat fatal bagi keabsahan ibadah. Petugas harus hadir sebagai pendamping ibadah, bukan sekadar pelaksana teknis," dia menambahkan.

Petugas juga ditugaskan memastikan jemaah memahami penggunaan Kartu Nusuk yang menjadi identitas digital selama berada di Arab Saudi. Khusus bagi jemaah lansia atau yang belum terbiasa dengan teknologi, petugas diminta memberikan pendampingan intensif.

KEYWORD :

Ibadah Haji 2025 Kementerian Agama Petugas Embarkasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :